Untuk memastikan pengelola terminal siap menghadapi lonjakan pengunjung, Ombudsman Republik Indonesia menggelar sidang mendadak ke sejumlah terminal di Jakarta. Salah satu terminal yang dikunjungi adalah terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengungkapkan pihaknya dua tahun lalu sempat melakukan sidak ke terminal Kalideres, namun setelah dua tahun, tidak nampak perubahan signifikan di terminal ini.
Padahal menurut Adrianus, dengan adanya peningkatan jumlah penumpang di Kalideres tiap tahunnya, seharusnya, ada fasilitas yang turut ditingkatkan. Masa begitu-gitu saja. Begitu kira-kira maksud Adrianus.
"Fasilitas kesehatan, ruang laktasi, ruang monitor yang ada di depan sana, kelihatannya masih sama. Padahal, kami mengasumsikan bahwa selama dua tahun itu pasti sudah ada peningkatan dari segi jumlah penumpang," kata Adrianus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (19/6/2018).
Adrianus mengaku ia mendapat laporan dari pengelola terminal, bahwa selama masa lebaran, pengelola terminal telah mengandangi empat bus dengan alasan kendaraan tersebut tidak laik jalan.
Melihat laporan tersebut, Adrianus meminta kepada pengelola untuk terus bekerja keras. Menurutnya, angka tersebut masih kecil, sebab dia menduga jumlah bus yang tidak laik jalan lebih dari empat bus.
"Saya ragu bahwa empat itu adalah jumlah yang sebenarnya. Artinya, ada kemungkinan lebih banyak lagi yang tidak laik jalan, tapi karena oleh satu lain hal, kemudian diperbolehkan jalan," ungkap Adrianus.