Elektabilitas Merosot, Elite Golkar Disebut Tidak Kompak

| 03 Dec 2017 17:03
Elektabilitas Merosot, Elite Golkar Disebut Tidak Kompak
Partai Golkar (golkar.or.id)
Jakarta, era.id - Dualisme dalam tubuh Partai Golkar pascapenahanan Ketua Umum Golkar, Setya Novanto, membuat partai ini tidak solid. Mantan Fungsionaris Golkar, Poempida Hidayatullah menilai Golkar harus segera berbenah untuk mendongkrak kembali elektabilitasnya.

Pembenahan tersebut, tegas Poempida, salah satunya dalam bentuk Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang sifatnya mendesak untuk mencari pengganti Novanto.

"Permasalahan Golkar ini kalau sekarang saya lihat tidak kompak atau miskomunikasi di elit-elitnya. Sehingga tidak terjadi soliditas yang kuat,” ujar Poempida di Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2017).

Poempida menambahkan, partai berlambang beringin ini sudah tidak bisa dipimpin individu, melainkan harus secara kolektif.

"Golkar tidak bisa dipimpin oleh orang per orang. Bukan mengandalkan figur ketua umumnya. Golkar harus dipimpin secara kolektif," lanjutnya.

Salah satu figur yang belakangan namanya disebut kandidat kuat Ketua Umum Golkar menggantikan Novanto adalah Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto. Airlangga juga diketahui telah mengantongi dukungan dari sejumlah kader Golkar, bahkan Wapres Jusuf Kalla.

Ada empat nama yang digadang-gadang sebagai pengganti Novanto, yakni Ketua Badan Anggaran DPR Azis Syamsudin, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, Sekretaris Fraksi Golkar DPR Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto.

Tags :
Rekomendasi