Elektabilitas NasDem Merosot karena Anies, Chusnul: Pemilih NasDem itu Banyak Cebong Sementara Kadrun Haram Pilih Kalian

| 27 Jun 2022 18:12
Elektabilitas NasDem Merosot karena Anies, Chusnul: Pemilih NasDem itu Banyak Cebong Sementara Kadrun Haram Pilih Kalian
Anies Baswedan (Antara)

ERA.id - Pegiat media sosial Chusnul Chotimah berkomentar terkait dengan turunnya elektabilitas Partai NasDem lantaran mengusung Anies Baswedan jadi salah satu bakal calon presiden di pertainya.

Menurut Chusnul, NasDem akan hancur jika benar-benar mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024 mendatang.

"Ini baru mau mengusung bayangkan jika benar-benar mengusung, hancur kalian," jelas Chusnul dikutip dari akun Twitternya pada Senin (27/6/2022).

Turunnya elektabilitas tersebut lantaran banyak pemilih NasDem yang merupakan kelompok cebong, sementara kelompok kadrun haram memilih partai yang dipimpin oleh Surya Paloh tersebut.

"Pemilih @NasDem itu byk cebong, kalian usung Anies ya selamat tinggal, lalu apa kadrun akan pilih kalian, tidak, kalian haram," kata Chusnul.

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebutkan terjadi penurunan elektabilitas Partai NasDem hingga di bawah ambang batas parlemen 4 persen, dari 5,1 persen pada survei Polmatrix, 11—20 Maret 2022, menjadi 3,8 persen.

"Setelah mengusung Anies sebagai salah satu capres (calon presiden), elektabilitas NasDem merosot hingga di bawah ambang batas parlemen," ucap Dendik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurut Dendik, pilihan NasDem sebetulnya sangat rasional mengingat figur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi alternatif bagi sebagian publik Indonesia.

Awalnya, arah dukungan NasDem kepada Anies memang memberi insentif elektoral, seperti yang tergambar pada tingginya elektabilitas sejak Desember 2021. Akan tetapi, ketika dukungan resmi diberikan oleh NasDem, elektabilitas partai ini justru mengalami penurunan tajam.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh pernah mengusulkan duet Anies-Ganjar untuk mengakhiri polarisasi di tengah masyarakat. Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada koalisi yang terbangun dengan partai-partai lain, terlebih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat sebagai kader PDI Perjuangan.

Posisi unggul elektabilitas partai politik masih ditempati oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 12,4 persen. Selanjutnya terdapat PKB (8,8 persen), Demokrat (8,5 persen), Golkar (7,3 persen), PSI (5,4 persen), dan PKS (5,1 persen). Dengan demikian, hanya tujuh partai politik yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas 4 persen.

Rekomendasi