Menikmati Kembali CFD di Minggu Pagi

| 24 Jun 2018 09:35
Menikmati Kembali CFD di Minggu Pagi
Car Free Day (Agatha/era.id)
Jakarta, era.id - Setelah ditiadakan selama dua pekan, Car Free Day (CFD) kembali digelar minggu ini. Masyarakat Jakarta kembali memanfaatkan hari bebas kendaraan di Jalan-jalan MH Thamrin untuk berolahraga.

Antusias warga Jakarta sekembalinya dari libur lebaran. Banyak warga yang memanfaatkan lenggangnya jalan Jakarta yang bebas dari kendaraan bermotor untuk berjalan-jalan santai.

Sepanjang pengamatan mata, titik keramaian masih tetap berada di Bundaran HI. Mereka memilih untuk berjalan santai ataupun bersepeda.

Kalau kebelet, tidak perlu khawatir Pemprov DKI telah menyediakan sejumlah fasilitas umum. Seperti ambulans dan toilet umum berjalan juga telah tersedia di titik-titik keramaian.

Berbagai komunitas pun memanfaatkan ajang CFD untuk kopi darat. Seperti Komunitas Onthel Batavia (KOBA) yang berkumpul di dekat Mall Grand Plaza Indonesia. 

Dengan berpakaian khas veteran perang mereka bersepeda mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia (HI). Komunitas ini juga telah berdiri lama dengan banyak anggota yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia.

"Ya kami kumpul untuk tukar pikiran di sini. Juga ngonthel bareng biar badannya sehat," kata Iyang kepada era.id saat ditemui di titik kumpul KOBA, Minggu (24/6/2018).

Iyang mengatakan bahwa komunitas ini adalah untuk merajut silahturahmi dan kekeluargaan terhadap orang-orang yang kecintaan pada sepeda onthel kuno. Hari bebas kendaraan bermotor ini akhirnya menjadi ajang pertemuan dan bertukar pikiran antar sesama anggota.

"Di sini yang hadir ada tiga ratusan, tapi sebenarnya ada sembilan ratusan. Ya ini ada berbagai macam latar belakang dan umur, kita gak membeda-bedakan. Ada yang dokter, anggota TNI, bahkan mahasiswa yang muda-muda," jelasnya.

Tidak hanya sampai di sana, KOBA juga ternyata suka mengikuti acara-acara bersepeda bersama dengan sepeda onthel yang dilaksanakan daerah-daerah lain di Indonesia. Iyang mengatakan, bahwa itu jadi salah satu cara mempererat persudaraan dengan komunitas-komunitas onthel lain di daerah lain.

“Jadi kalo ada event, misal di Jawa Tengah atau Jawa Timur, kita berangkat bareng-bareng. Ada yang genjot, ada yang naik bus, ada juga yang naik truk bareng-bareng. Seperti kemarin ulang tahun Yogyakarta, ada event ngonthel, ya kita berangkat bareng-bareng ke sana,” tambahnya.