Gunung Anak Krakatau Erupsi, Status Waspada

| 25 Jun 2018 14:26
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Status Waspada
Gunung Anak Krakatau (Twitter)
Lampung, era.id - Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Hal itu ditandai dengan munculnya abu erupsi Gunung Anak Krakatau.

Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau terlihat sejak tanggal 18 hinggan 20 Juni 2018. Tercatat, beberapa kali gempa vulkanik dangkal dengan frekuensi rendah. 

"Tanggal 20 Juni 2018, terekam 88 kali gempa hembusan, 11 kali gempa Low frekuensi dan 36 kali gempa Vulkanik Dangkal. Tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa Hembusan, 8 kali gempa Low Frekuensi, 50 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 4 kali gempa Vulkanik Dalam," tutur humas BMKG Harry Tirto dalam keterangan tertulis yang diterima era.id, Senin (25/6/2018).

 

Berdasarkan informasi dari PVMBG Kementerian ESDM, sekitar pukul 07.14 WIB terjadi letusan abu erupsi Gunung Anak Krakatau. Tinggi kolom abu mencapai 1 kilometer (+/- 1.000 meter) atau +/- 1.305 mdpl. 

"Erupsi tersebut terekam lewat seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sekitar 45 detik. Hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau berada di level II (waspada)," jelas Harry. 

Berdasarkan informasi tersebut Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) memberikan label orange untuk penerbangan yang melintasi Gunung Anak Krakatau. 

PVMBG mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan untuk mendekati area di sekitar gunung. Terlebih status Gunung Anak Krakatau yang memperlihatkan peningkatan vulkanik.

Infografis ledakan dahsyat Gunung Krakatau (Abid/era.id)

 

Rekomendasi