Hubungan Antara Suara Dentuman dan Gunung Meletus

| 11 Apr 2020 15:48
Hubungan Antara Suara Dentuman dan Gunung Meletus
Gunung Anak Krakatau Meletus (Dok.BMKG)
Bandung, era.id – Suara dentuman dan gemuruh dilaporkan terdengar di sekitar Jakarta dan Jawa Barat. Ada dugaan bahwa dentuman dan gemuruh di Jakarta berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Tetapi dugaan ini disanggah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. Tidak ada data atau laporan yang menunjukkan dentuman berkaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Ditinjau dari data erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam, intensitasnya relatif rendah dengan tinggi kolom 500 meter. Jadi kalau misalnya sampai terdengar dentuman ke Jakarta yang jaraknya sekitar 125 kilometer itu tidak mungkin. Karena di Pos PGA Pasauran, Banten, yang jaraknya 40 kilometer dengan Gunung Anak Krakatau tak terdengar adanya dentuman,” terang Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani, saat dihubungi, Sabtu (11/4).

Nia bilang, PVMBG selalu menempatkan petugasnya di pos pengamatan gunung api aktif. Petugas di sana standby selama 24 jam dan dilengkapi seismograf. Untuk memastikan korelasi dentuman di Jakarta dengan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau, PVMBG telah meminta laporan ke beberapa pos pengamatan gunung api selain pos yang di Banten.

“Kami juga sudah konfirmasi ke Pos PGA terdekat, di antaranya Gunung Gede dan PGA Gunung Salak, mereka juga tidak mendengar dentuman di jam-jam pas erupsi. Jadi belum bisa kami korelasikan apakah dentuman itu dari Gunung Anak Krakatau atau yang lainnya,” papar Nia.

 

Kemungkinan lain, dentuman dan gemuruh di Jakarta terjadi akibat gelombang kejut yang dihasilkan letusan Gunung Anak Krakatau. Namun dari data yang terekam PVMBG tidak ada gelombang kejut tersebut.

Begitu juga dengan dugaan gemuruh dari petir yang terjadi akibat erupsi. Nia bilang, saat terjadi erupsi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau memang sedang hujan sehingga berpotensi terjadi petir dan guntur. Hanya saja PVMBG juga tidak menemukan hubungan petir di langit Gunung Anak Krakatau dengan dentuman di Jakarta.

Sebuah dentuman dan gemuruh memang berhubungan dengan letusan gunung api aktif. Tapi suara dentuman tak selalu berakhir dengan letusan besar pula. Dentuman besar yang terdengar sampai jarak ratusan kilometer pernah terjadi saat erupsi Gunung Kelud pada 2014.

Waktu itu, Gunung Kelud meletus dahsyat dengan tinggi kolom mencapai 14 kilometer dengan tipe letusan eksplosif. Letusannya berhasil membongkar kubah lava, energi yang dihasilkan sangat besar dan menimbulkan dentuman keras.

Dentuman Gunung Kelud 2014 dilaporkan terdengar sampai Kediri, bahkan Yogyakarta yang jaraknya ratusan kilometer. “Karena energinya tinggi, dengan kolom 14 kilometer. Bandingkan dengan Gunung Anak Krakatau yang tinggi kolom asapnya 500 meter,” terangnya.

Selain itu, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Kelud berbeda tipe letusan. Tipe letusan Gunung Anak Krakatau adalah Strombolian, yakni mengeluarkan batuan pijar. Namun karena tekanannya relatif kecil, lava pijar yang dikeluarkan hanya tersebar di sekitar puncak gunung saja.

PVMBG pun belum perlu menaikkan status kawasan rawan bencana dari yang sudah ditetapkan saat ini, yakni Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati radius 2 kilometer dari kawah.

Jadi, dari manakah sumber dentuman yang terdengar di Jakarta pada saat terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau? 

“Belum tahu, kami belum bisa membuktikan, banyak pendapat beda, metode perhitungan juga berbeda. Tapi kalau sumber dentumannya dari Krakatau, itu belum bisa dibuktikan,” ucapnya.

 

Rekomendasi