Fakta Pembunuhan Murid SD di Deli Serdang: Pelaku Diduga ODGJ hingga Ada Motif Dendam
ERA.id - Fakta baru mulai terungkap terkait kasus pembunuhan murid SD berinsial SR (10) yang tewas ditikam seorang pria saat mengikuti pelajaran di sekolahnya di Yayasan Baiti Jannati, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (9/8/2022) pagi.
Pada peristiwa tersebut, SR yang saat itu tengah mengikuti pelajaran agama seketika bersimbah darah setelah seorang pria berhasil menerobos pintu kelas yang dalam keadaan tertutup. Pelaku menikam korban pada bagian perut dengan menggunakan pisau lalu melarikan diri.
Nahas, nyawa korban tak tertolong setelah petugas yayasan coba berusaha melarikannya ke rumah sakit terdekat. Korban kemudian dibawa ke rumah duka, di Jalan Bambu, Kecamatan Sunggal.
Pelaku Diduga ODGJ
Personel Polsek Sunggal yang tiba di lokasi langsung menyegel kelas untuk melakukan penyelidikan. Di lokasi, petugas menemukan sejumlah barang bukti seperti pisau, sendal dan sepeda motor.
Selain itu, petugas turut memeriksa sejumlah saksi hingga petugas berhasil mengantongi identitas pelaku. Pelaku berinisial R yang merupakan paman dari korban. Sampai saat ini pihak kepolisian masih melangsungkan pengejaran terhadap pelaku.
Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha mengatakan dari hasil penyelidikan sementara pelaku diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Pelaku pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa (SRJ)," kata Chandra kepada Era.id, Rabu (10/8/2022).
Kendati, Chandra mengaku belum bisa memastikan status ODGJ sampai pelaku berhasil ditangkap. "Tapi nantilah bisa kita pastikan kalau pelaku sudah ditangkap. Nantikan dokter yang bisa menyatakan itu," ujarnya.
Chandra Pimpin Langsung Pengejaran
Chandra menyebut sejak semalam hingga sampai saat ini timnya masih mengejar pelaku. Pengejaran itu, kata dia, dipimpin langsung olehnya.
"Ini saya lagi mimpin tim mengejar pelaku. Dari semalam belum ada tidur. Mohon doanya agar pelaku segera tertangkap,"
Diduga Motif Pelaku Membunuh Karena Dendam Keluarga
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak keluarga, Marthalena (49) selaku tante korban, mengatakan bahwa pelaku kerap mengancam dan bertindak kasar kepada korban.
"Beberapa bulan lalu korban pernah dicekik pamannya ini, di sekolah. Sekolah itu dekat rumah dia," katanya kepada Era.id.
Marthalena menduga motif pelaku membunuh korban lantaran dendam keluarga. Dia mengaku tak menyangka SR menjadi sasaran pelaku.
"Tega kali dia membunuh, dendam sama orang tua nya, tapi yang kena anaknya," katanya.