Mengaku Tegas Menindak Segala Bentuk Perjudian, Kapolda Sumut: Boleh Cek Pak Kapolda Terima Uang Judi Apa Tidak

ERA.id - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menindak segala bentuk perjudian yang ada di Sumut.

Panca menyebut beberapa pekan setelah perintah itu diturunkan, pihaknya telah mengungkap 60 kasus judi offline dan online serta mengamankan sebanyak 65 orang tersangka.

"Saya sampaikan, beberapa minggu ini kami melaksanakan operasi judi di wilayah Sumut. Dua minggu terakhir dan sebelumnya kita sudah laksanakan. Saya laporkan bahwa hasil dari dua minggu ini saya sudah perintahkan semua jajaran tidak ada lagi yang bermain-main judi. Saya harus ingatkan ini," katanya saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Selasa (16/8/2022).

Pada beberapa kesempatan, Panca mengaku turun langsung memimpin penindakan perjudian di Sumut. Salah satunya, saat menggerebek kantor judi online berkedok warung kuliner di Perumahan Elit Komplek Cemara Asri Boulevard, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Tuan, Kabupaten Deli, pada Selasa (9/8/2022) lalu.

Penggerebekan itu sontak membuat publik Sumut menjadi geger setelah diketahui merupakan kantor judi online terbesar yang mengoperasikan sebanyak 21 situs website judi online yang bermarkas di komplek perumahan elit.

Bahkan dari hasil penyelidikan, judi online itu mampu meraup omzet hingga mencapai Rp1 miliar per harinya.

Sayangnya, saat digerebek tak seorang pun bisa diamankan petugas setelah operasi itu diduga bocor. Namun, saat ini Polda Sumut telah mengantongi serta lagi mengejar sang pemilik berinsial AP

"Saya harus sampaikan ini, saya tegaskan, saya sudah berkali-kali, Anda sudah menyaksikan sendiri bagaimana saya turun ke lapangan menangkap judi. Ini bukan permainan, bukan sekadar kamuflase," tegas Panca.

Selain turun langsung memimpin penindakan perjudian, Panca pun melontarkan tantangan untuk memeriksa dirinya apakah menerima uang dari hasil praktik judi tersebut.

Mantan Direktur Penyidikan KPK itu menilai hal tersebut untuk membuktikan ketegasannya dalam menindak segala bentuk praktik perjudian di Sumut.

"Teman-teman boleh cek, Pak Kapolda terima uang judi apa tidak," tantangnya.

Dia menambahkan bahwa perjudian bisa mengancam keberlangsungan pembangunan di Sumut.

"Kenapa? Ini juga menjadi penyakit masyarakat yang membuat masyarakat menjadi Bodoh, menjadi miskin. Saya harus sampaikan," pungkas mantan Kapolda Sulawesi Utara itu.