Polisi Gerebek Kantor Judi Online di Medan Saat Tak Ada Orang, LBH: Permainan atau Kecolongan?

ERA.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menyoroti Polda Sumatera Utara (Sumut) yang menggerebek kantor judi online di Perumahan Elit Komplek Cemara Asri Boulevard, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

Kepala Divisi Sipil Politik LBH Medan, Maswan Tambak, mengungkapkan bahwa pihaknya menyakini seolah ada intrik dalam penggerebekan tersebut.

"Lokasi judi online terbesar digerebek saat tidak ada aktifitas perjudian, permainan atau kecolongan?," kata Maswan dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

Maswan merasa aneh dengan penggerebekan tersebut setelah petugas tak berhasil mengamankan satu orang tersangka pun.

Dia kemudian membandingkan penggerebekan di tempat lain, di mana petugas berhasil mengamankan baik pemilik maupun pemain judi.

"Maka kemungkinan terbesarnya hanya ada dua. Pertama, ada indikasi permainan karena bagaimana mungkin pihak kepolisian menggerebek satu lokasi kejahatan perjudian yang kosong aktivitas. Tentu sebelum menggerebek, intelijen kepolisian pasti harus sudah mengantongi informasi terkait lokasi judi dan aktifitas orang orangnya. Atau kemungkinan kedua, kecolongan informasi," sebutnya.

Dia bahkan menduga informasi itu bocor setelah adanya kongkalikong antarpihak kepolisian dengan pemilik judi online tersebut.

"Terkait kemungkinan kedua ini, berarti intelijennya mafia judi lebih cepat, dibandingkan intelijen polisi atau bahkan bisa saja intelijennya polisi juga bagian dari intelijennya mafia judi," tambahnya.

Selain itu, Maswan mengatakan pihaknya juga menyoroti sikap Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang di beberapa kesempatan memimpin langsung penggerebekan termasuk di Cemara Asri pada, Selasa (9/8/2022) lalu.

Menurutnya, apabila jajaran Polda Sumut seperti Polres dan Polsek serius menindak praktik perjudian, Irjen Panca tak perlu sampai harus turun tangan.

"Sebenarnya di beberapa tempat, penggerebekan tersebut tidak perlulah Kapolda Sumut turun tangan apabila satuan Polsek atau Polres bekerja dengan baik. Artinya dengan turun tangannya Kapolda menunjukkan jajaran Polsek dan Polres tidak mampu membasmi perjudian," tegasnya.

"Ada dua kemungkinan, pertama mungkin saja jajaran Polres atau Polsek lawan yang lemah bagi mafia perjudian atau justru kemungkinan kedua Polres dan polsek adalah rekan mafia perjudian," tambah Maswan.

Untuk itu, sambung Maswan, pihaknya mendesak Kapolda Sumut untuk memperketat sistem dan satuan kerja dalam upaya penindakan praktik perjudian. "Selain perjudian tentu masalah hukum lain juga harus tetap diperhatikan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Sumut menggerebek kantor judi online yang bermarkas di Perumahan Elit Komplek Cemara Asri Boulevard, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (9/8/2022) dini hari.

Dalam penggerebekan tersebut petugas gabungan yang langsung dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengamankan ratusan komputer, handphone, dan puluhan unit laptop.

Dari hasil penyelidikan, adapun kantor judi online berkedok warung kuliner tersebut mengoperasikan sebanyak 21 situs website judi online dengan meraup omzet mencapai Rp1 miliar per harinya. Hingga kantor judi online tersebut diklaim terbesar di Sumut.

Sementara itu, Polda Sumut sendiri telah mengantongi identitas pemilik kantor judi online tersebut yakni Jonni alias Apin BK alias AP yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.