Gelang Tridatu: Makna dan Aturan Pakai yang Tidak Boleh Disepelekan

ERA.id - Jika Anda mendapati seseorang menggunakan gelang dengan tiga warna dan dipakai di pergelangan tangan kanan, maka benda itulah yang disebut gelang tridatu. Gelang tridatu merupakan gelang spiritual yang dikenakan oleh banyak warga umat Hindu.

Sesuai dengan namanya, gelang tridatu sendiri merupakan gelang yang disusun dari kumpulan tali benang dengan tiga warna.

Ilustrasi Gelang Tridatu. (Foto: Youtube.com)

Penggunaan gelang tridatu ternyata bukan hanya sekedar tren, tetapi memang sudah menjadi tradisi sejak zaman kerajaan dahulu.

Gelang tridatu pada umumnya bisa didapatkan ketika seseorang sudah menjalani proses persembahyangan di sebuah Pura. Pemangku Pura akan menyerahkan gelang tersebut untuk dilingkarkan di tangan kanan kita.

Gelang spiritual umat Hindu itu disusun dari dari tiga warna benang, antara lain merah, hitam, dan putih. Benang-benang tersebut dililitkan dan digabungkan satu sama lain (bukan dijalin seperti rambut) dan digunakan di pergelangan tangan sebelah kanan dengan keyakinan dari filosofi kebenaran.

Diyakini dapat menjauhkan marabahaya

Gelang ini diyakini sebagai bentuk anugerah dari Tuhan dan dapat menghindarkan kita dari marabahaya. Sebelum dipakai, gelang tridatu akan dipasupati lebih dulu atau dilakukan proses ritual, setelahnya baru bisa dipakai dan berjalan sebagaimana fungsinya.

Jika sudah dilakukan proses pasupati, barulah gelang tersebut mengandung makna dan filosofi yang diyakini oleh umat Hindu terkandung pula kekuatan serta anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Adapun secara makna religius yang lebih dalam, warna gelang tridatu tersebut merupakan perlambang Dewa Tri Murti, antara lain Dewa Brahma (merah), Dewa Wisnu (hitam), dan Dewa Siwa (putih).

Dengan mengenakan gelang tridatu, khususnya umat Hindu, si pengguna diharapkan akan selalu ingat kepada Tuhan selaku pencipta, pemelihara, sekaligus pelebur alam semesta.

Dilansir dari kanal YouTube Bali Bersejarah, penggunaan gelang tridatu pertama kali dipopulerkan dari Pura Nusa Ped di Nusa Penida. Barulah selanjutnya diikuti oleh Pura lainnya, walaupun tidak semua Pura di Bali menyediakan gelang tersebut.

Lebih baik digunakan di pergelangan tangan kanan

Umat Hindu pada umumnya mengenakan satu atau lebih gelang pada pergelangan tangannya. Namun, ada beberapa yang kurang tepat penggunaannya, seperti diikat di tangan kiri, sebab tangan kanan melambangkan arah kebenaran.

Semakin meluasnya penggunaan gelang tridatu tersebut, lama kelamaan gelang tridatu juga digunakan sebagai aksesoris yang sudah dijual di toko online atau offline.

Oleh karena itulah banyak pelancong turis maupun umat non Hindu yang banyak menggunakan gelang tersebut sebagai aksesoris.

Terlepas dari maknanya yang sakral bagi umat Hindu, penggunaan gelang tridatu tentu boleh dan sah-sah saja dipakai oleh orang yang tidak beragama Hindu selama gelang tersebut bukanlah benda yang sudah diikutkan proses ritual yang sakral.

Kebanyakan gelang yang dijual hanya warna benangnya saja yang serupa, tanpa melalui proses ritual. Namun, tetap tidak boleh dipasang di bagian tubuh yang salah, misalnya di kaki.

Selain gelang, tridatu juga dikemas dalam bentuk kalung yang biasanya dilengkapi dengan aksesoris seperti koin (pis bolong) atau lainnya.

Gelang sakral umat Hindu tentu bukan hanya gelang tridatu, ada juga yang disebut dengan gelang sangadatu yang terdiri dari sembilan elemen warna benang. Benang ini biasanya didapatkan setelah persembahyangan di Pura Besakih.

Demikianlah penjelasan mengenai gelang tridatu beserta makna dan aturan menggunakannya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman