Masalah Utama Sudah Terungkap, Jokowi Targetkan TGIPF Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan Dalam Tempo Sebulan

ERA.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menuntaskan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam waktu satu bulan.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

"Baru saja melapor kepada presiden terkair kerusuhan di Kanjuruhan. Pertama, tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, Jokowi memberi target tersebut karena masalah utama penyebab tragedi tersebut sudah diketahui. Selanjutnya, TGIPF hanya tinggal mencari detail-detail masalahnya saja.

Menurut Mahfud, untuk mencari detail-detail itu seharusnya bisa dikerjakan tidak lebih dari satu bulan.

"Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, ada beberapa hal yang harus ditelusuri secara detail. Diantaranya seperti siapa yang memberi komando tembakan gas air mata, hingga jadwal pertandingan yang tetap digelar malam hari.

"Kan kita harus melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, jariangannya dengan siapa kok bisa jadwal pertandingan yang diusulkan sore kok tetap berubah malam," kata Mahfud.

"Itu kan ada jaringan-jaringan. Ada jaringan bisnis, ada periklanan dan sebagainya, nanti kita lihat semua," imbuhnya.

Untuk memperlancar kerja TGIPF, Mahfud menyebut akan diterbitkan Keputusan Presiden (Keppres) pada hari ini. Keppres tersebut sekaligus untuk memberi payung hukum bagi TGIPF.

Rencananya, TGIPF akan memulai rapat perdananya terkait Tragedi Kanjuruhan pada malam hari ini. Dengan sejumlah agenda, yakni memahami tugas dari Keppres, memetakan dan mengidentifikasi masalah, berbagi tugas, dan mencari kesimpulan.

"Nanti malam rapat pertama kali. Pertama ya kami tugas sesuai dengan keppres. Lalu yang kedua akan memetakan dan mengidentifikasi masalah. Ketiga, bagi tugas. Sesudah itu nanti kesimpulan-kesimpulan," kata Mahfud.

Seperti diketahui, pertandingan Liga 1 antara Persebaya vs Arema Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir menjadi tragedi. Berawal dari masuknya para supporter Arema Malang ke lapangan berujung pada sejumlah tembakan gas air mata oleh Polisi.

Celakanya, gas air mata itu ditembakan ke arah tribun membuat puluhan ribu penonton kalang kabut. Akibatnya, ratusan nyawa tak tertolong. Berdasarkan data versi pemerintah, jumlah korban jiwa mencapai 125 orang.