Fadli Zon Ungkap Tragedi Kanjuruhan Sempat Jadi Sorotan Delegasi P20 dari Inggris
ERA.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) DPR RI Fadli Zon mengakui tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur cukup menjadi sorotan dunia internasional. Peristiwa itu bahkan sempat disinggung salah satu delegasi Parliamentary Speakers Summit (P20).
Menurut Fadli, hampir seluruh negara menyampaikan ucapan duka cita kepada Indonesia. Salah satunya dari Ketua Dewan Rakyat Inggris Sir Lindsay Harvey Hoyle.
"Hampir semua memberikan condolences. Barusan saya makan siang dengan ketua parlemen Inggris, dia juga memberikan ucapan duka cita yang mendalam," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Fadli mengatakan, ucapan duka cita yang mengalir dari banyak negara atas tragedi Kanjuruhan sangat tragis. Apalagi sampai disinggung oleh negara Inggris.
Sebabnya, Inggris merupakan salah satu negara yang menjadi pusat industri dan permainan sepak bola. Namun, tragedi sebesar yang terjadi di Kanjuruhan tidak pernah dialami di sana.
"Sangat tragis. Apalagi Inggris merupakan salah satu pusat permainan olahraga sepak bola dunia, dan di situ tidak pernah ada kejadian yang luar biasa seperti ini," kata Fadli.
"(Tragedi Kanjuruhan) tidak perlu sama sekali (terjadi), unnecessary tragedy," imbuhnya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, seharusnya pemerintah dan aparat penegak hukum bisa segera mengusut tragedi tersebut. Apalagi sudah jelas penyebab dari ratusan orang meninggal dunia itu akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah penonton.
Kata Fadli, sebaiknya tidak perlu saling menuding dan mencari kambing hitam
"Menurut saya, kuncinya jelas di situ gas air mata. Penerapan gas air mata di lapangan itu tidak diperbolehkan oleh FIFA. Kenapa kalau untuk mengantisipasi bukan water cannon, bukan air yang netral, tentu enggak akan banyak korban apalagi sampai meninggal," kata Fadli.
Seperti diketahui, pertandingan Liga 1 antara Persebaya vs Arema Malang pada Sabtu (1/10) malam berakhir menjadi tragedi. Berawal dari masuknya para supporter Arema Malang ke lapangan berujung pada sejumlah tembakan gas air mata oleh Polisi.
Celakanya, gas air mata itu ditembakkan ke arah tribun membuat puluhan ribu penonton kalang kabut. Akibatnya, ratusan nyawa tak tertolong.
Terkini, jumlah korban meninggal mencapai 131 dan membuat kejadian tragis itu di posisi kedua insiden sepak bola terburuk di dunia.
Nyaris seluruh klub sepak bola besar dunia menyampaikan duka cita. Terkini, supporter Bayern Munich membentangkan spanduk yang mengutuk kejadian di Stadion Kanjuruhan saat ajang laga Bayern melawan Viktoria Plzen di ajang Liga Champions, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB.
"More Than 100 People Killed by The Police. Remember the Dead of Kanjuruhan!" tulis spanduk itu.