Wanda Hamidah Pindah ke Golkar Usai Tak Dibela, NasDem: Itu Hak Dia
ERA.id - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali angkat bicara soal kepindahan Wanda Hamidah ke Partai Golkar. Dia mengatakan, hal tersebut merupakan hak siapapun, termasuk Wanda
"Kami menghormati Wanda pindah ke partai mana saja, itu memang hak dia," kata Ali kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Ali mengatakan, Wanda pernah menjadi salah satu calon anggota legislatif (caleg) dari NasDem untuk daerah pemilihan DKI 1 pada Pileg 2019. Namun, untuk Pileg 2024, partainya tak lagi dibahas.
"Memang Wanda pernah jadi caleg NasDem di 2019 dari DKI 1. Untuk 2024 memang kita tidak bicarakan lagi," kata Ali.
Terkait dengan pernyataan Wanda yang merasa terdzalimi dan tidak dibela saat tersandung kasus sengketa rumah, Ali menegaskan bahwa Partai NasDem tidak pernah meninggalkan kadernya ketika menghadapi permasalahan.
Namun, kata Ali, pihaknya juga tidak lantas membela secara membabi buta tanpa melihat pokok persoalannya. Apalagi, Wanda dinilai tidak punya dasar hukum yang kuat.
"Kami merasa tidak punya alasan yang sah (untuk membela). Wanda tidak punya hak di situ karena tidak bisa memperlihatkan alat bukti kepemilikan," kata Ali.
"Bukan tidak bela, kami tidak mau terlibat dalam urusan yang tidak ada dasarnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Wanda Hamidah memutuskan menjadi kader Partai Golkar. Sebelumya, Wanda tercatat sebagi kader Partai NasDem.
Alasan Wanda memilih Partai Golkar sebagai perahunya untuk melanjutkan karir politiknya, karena memiliki wakil-wakil rakyat yang berjuang menyejahterakan rakyat.
"Saya ingin berada di dalam partai yang wakil rakyatnya, baik di eksekutif maupun di legislatif menyejahterakan rakyatnya, bukan menyengsarakan," kata Wanda di sela-sela acara acara Konsolidasi Nasional dan Bimtek Fraksi Partai Golkar se-Indonesia dalam rangka HUT ke-58 Partai Golkar, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).
Wanda menegaskan, dia tak mau berada di partai yang mendzolimi rakyatnya sendiri.
"Saya, ingin berada di partai yg memperjuangkn keadilan bagi rakyatnya. Bukan menzolimi rakyatnya," kata Wanda.
Wanda sempat menyinggung sengketa tempat tinggalnya yang sempat viral beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, saat sedang kesusahan, tidak ada rekan di Partai NasDem yang membantu.
Padahal, ketika itu, Anies masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dan sudah dideklarasikan sebagai capres dari Partai NasDem.
"Ketika dalam keadaan dizolimi apa ada sahabat-sahanat legislatif dan eksekutif yang membantu," kata Wanda.