Insting, Feeling, dan Firasat, Berikut Ini Penjelasan dan Perbedaannya

ERA.id - Antara insting, feeling, dan firasat masing-masing memiliki definisi dan aplikasi yang berbeda-beda. Apa saja perbedaannya? Mari kita cari tahu secara lebih dalam melalui artikel ini.

Sebagai contoh, orang-orang memiliki insting ketakutan naluriah terhadap ular. Ketakutan tersebut juga dikenal sebagai naluri yang adaptif selama sejarah manusia. Insting pula yang membuat manusia prasejarah dapat mengatasi berbagai situasi yang mengancam. Bagaimana dengan feeling dan firasat?

Membedakan Insting, Feeling, dan Firasat

  1. Insting

Dilansir dari utexas.edu, insting dijelaskan lebih pada cara manusia bertahan hidup. Sebagai contoh terkait dengan keserakahan manusia yang adaptif pada penghuni gua awal.

Insting berkaitan dengan keserakahan manusia (Unsplash)

Pada saat kelangkaan, manusia gua akan serakah dan menolak untuk berbagi makanannya selama zaman es. Dengan demikian, seleksi alam memprogram manusia untuk menjadi egois.

Keserakahan adalah naluri alami manusia atau semua manusia egois dan serakah dalam hati, dan untuk alasan evolusioner hal tersebut menjadi masuk akal.

Aplikasi lain insting manusia adalah pada musik yang diyakini para ilmuan ada pada sisi kanan otak manusia. Musik membangkitkan emosi yang kuat pada manusia dan selalu dieksploitasi oleh para pemimpin bangsa dalam tindakan.

Dengan demikian, melalui lagu kebangsaan akan membangkitkan patriotisme akan digunakan dalam mengobarkan insting kesukuan dan kenegaraan saat perang. Contoh lain adalah suporter olahraga akan membentuk kelompok kuat ketika menyanyikan lagu mereka guna membangkitkan gairah.

  1. Feeling

    Feeling berkaitan dengan emosi manusia (Unsplash)

Tahukah Anda bahwa dalam bahasa Inggris memiliki lebih dari 4.000 kata yang menjelaskan soal feeling? Ilmu psikologi mengakui feeling atau perasaan sebagai respons terhadap emosi, tetapi jumlah emosi itu terbatas. Sebagian besar penelitian ilmiah mengenali 4 hingga 8 emosi dasar, yang bersifat universal untuk semua orang.

Sebagai bagian dari naluri bertahan hidup, otak dan tubuh manusia berevolusi untuk menghasilkan respons emosional dan fisik tertentu terhadap rangsangan yang berbeda. Feeling muncul sebagai reaksi terhadap respons emosional manusia, dan mungkin berbeda dari satu orang ke orang lain.

Contoh feeling misalnya, ketika seseorang melihat harimau di kebun binatang mungkin memicu kekaguman pada beberapa orang. Melihat hal yang sama, orang lain akan merasakan kemarahan dan kepahitan saat melihat hewan yang dikurung (yang mereka yakini harus bebas). Dalam situasi tersebut stimulusnya sama, tetapi reaksinya sangat berbeda.

  1. Firasat

Dilansir dari Haverford Psychology, firasat merupakan pikiran atau perasaan pertama yang dimiliki seseorang tentang situasi tertentu yang tidak berasal dari pemikiran sadar. Sebagai contoh, seorang siswa yakin jika firasat awal akan menjadi jawaban pertama yang diyakini benar olehnya setelah membaca pertanyaan.

Jika firasat bukanlah pikiran sadar, lantas apakah itu?

Sebelum memutuskan situasi apa yang terbaik untuk mengikuti firasat, sumber firasat harus dipahami terlebih dahulu. Firasat tidak datang dari pikiran sadar. Sebaliknya, firasat berasal dari pemrosesan informasi secara tidak sadar ketika disajikan dengan tugas tertentu dengan menggunakan pengalaman masa lalu sebagai dasar (Wierzbicki, 1998).

Firasat bawah sadar kemudian dapat terhubung dengan pemikiran sadar untuk memungkinkan pengambilan keputusan (Epstein, 1994). Dengan demikian firasat dapat menjadi dasar dari keputusan itu sendiri.

Selain pemahaman tentang insting, feeling, dan firasat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman