Ditolak Muhyiddin Menjelang Pemilu Malaysia, Mahathir Mohamad: Arogan Sekali
ERA.id - Pemimpin Gerakan Tanah Air (GTA) Mahathir Mohamad mengaku ingin melupakan 'pengkhianatan' ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin, agar mereka bisa bersinergi menghadapi Pemilihan Umum ke-15 (GE15).
Menurut Mahathir, partai-partai oposisi hanya bisa mengalahkan UMNO dengan bekerja sama. Karena itu, ia mengajukan ide tersebut kepada Muhyiddin tetapi ditolak.
“Saya pikir, tidak apa-apa meskipun saya telah ditusuk dari belakang sebelumnya. Demi bangsa, negara, dan agama, saya bersedia merendahkan diri untuk bekerja sama dengan Muhyiddin, bahkan setelah dia mengkhianati saya, saya rela melupakannya," kata Mahathir di rapat umum GTA, Jumat (28/10) seperti dilansir dari Channel News Asia. "Tapi, katanya dia tidak mau bekerja sama dengan siapa pun, arogan sekali."
Pengkhianatan yang dimaksud oleh Mahathir dikenal sebagai "Langkah Sheraton", yang menyebabkan penggulingan pemerintahan Pakatan Harapan pada tahun 2020.
Kemudian, Parti Pribumi Bersatu Malaysia pimpinan Muhyiddin menarik diri dari Pakatan Harapan sementara beberapa anggota parlemen Parti Keadilan Rakyat juga mundur dari partai tersebut.
Mahathir kemudian mengundurkan diri sebagai perdana menteri. Akhirnya, Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri menggantikan Mahathir dan memimpin koalisi PN.
Menurut Ketua Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang), Muhyiddin yakin PN bisa memenangkan GE15 tanpa menggandeng pihak manapun dan masih berminat menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya.
Mahathir mengatakan GTA tidak pernah menolak bekerja sama dengan siapa pun untuk mengalahkan UMNO di GE15.
“Saya tahu orang-orang senang melihat partai oposisi bersatu agar kita bisa mengalahkan UMNO, tetapi ketika kami meminta mereka untuk bekerja sama, mereka menolak. Kami siap, bahkan di GTA kami punya empat partai, kami bersatu tetapi mereka tidak mau,” katanya.
Sementara itu, wakil ketua GTA Mukhriz Mahathir mengatakan koalisi mereka bertujuan memperebutkan sekitar 120 kursi parlemen dan kandidat akan diumumkan pada 2 November.