14 Saksi Konser Berdendang Bergoyang Telah Diperiksa, Kasus Segera Naik Penyidikan

ERA.id - Sebanyak 14 saksi telah diperiksa terkait konser musik Berdendang Bergoyang. Kasus ini akan segera naik ke tahap penyidikan.

"Sampai saat ini kita lagi meriksa lagi nih ada 4 orang lagi, jadi total udah 14 orang kita periksa, masih berjalan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Kamis (03/11/2022).

"Kita gelar untuk menentukan dulu kasus ini naik atau tidak, setelah ini kita akan gelar lagi untuk penentuan. Kalau pun memang naik sidik nanti akan ada gelar lagi untuk menentukan tersangka siapa yang bertanggung jawab," tambahnya.

Namun, Komarudin enggan merinci siapa saja pihak-pihak yang telah diperiksa penyidik. Dia hanya mengatakan satgas COVID-19 dan manajemen Glora Bung Karno (GBK) dimintai keterangan untuk mendalami kasus ini.

Komarudin menjelaskan pihak GBK dimintai keterangan untuk didalami soal perizinan pemakaian bangunan. Sementara Satgas COVID-19 dimintai keterangan untuk didalami soal izin keramaian yang diajukan panitia Berdendang Bergoyang.

"Kan berbeda jumlahnya (izin keramaian) dari yang diajukan ke saya (polisi) sama ke Satgas COVID beda. Jadi yang diajukan ke saya hanya 3.000, sementara yang diajukan ke Satgas COVID 5.000 (penonton)," ucapnya.

Sebelumnya, polisi menghentikan konser musik Berdendang Bergoyang, di Istora Senayan, Sabtu (29/10) kemarin. Festival musik ini dihentikan karena kelebihan kapasitas.

"Kemarin evaluasi kami penonton sudah over kapasitas," kata Kombes Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10).

Komarudin menjelaskan pengunjung acara dalam festival Berdendang Bergoyang kemarin sekitar 21 ribu orang. Sementara kapasitas Istora Senayan sekitar 10 ribu penonton.

Acara Berdendang Bergoyang sejatinya berlangsung sampai pukul 23.00 WIB, namun karena over capacity, kegiatan tersebut dihentikan sekitar pukul 22.00 WIB.

Karena over kapasitas, penonton yang datang ke acara tersebut sempat saling berhimpitan dan banyak yang pingsan.

"Dari dalam nggak bisa keluar, dari luar nggak bisa masuk. Mereka saling dorong-dorongan, meminta yang di dalam segera keluar, karena yang diluar pengin masuk juga," ungkapnya.