Sidang Nikita Mirzani Diwarnai Demo, Fitri Salhuteru: Dia Lulusan Pesantren, Kapan Pernah Menista Agama?
ERA.id - Nikita Mirzani menjalani sidang dengan agenda nota keberatan terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri (PN) Serang Banten pada Senin (21/11/2022). Persidangan itu diwarnai aksi demo yang dilakukan Forum Masyarakat Banten.
Tak hanya Forum Masyarakat Banten, demo itu juga ada dua musuh Nikita Mirzani, yakni Isa Zega dan Tessa Mariska. Mereka sengaja demo agar ibu anak tiga ini dihukum seadil-adilnya. Mengatahui hal itu, sahabat Nikita, Fitri Salhuteru angkat bicara.
Fitri Salhuteru mengucapkan terimakasih karena yakin ada beberapa oknum yang memobilitasi demo. Ia juga berterimakasih karena pendemo sudah memantau persidangan dari mantan istri Dipo Latief ini.
"Terima kasih untuk sudah mengirimkan pendemo, mengkoordinir pendemo dan memobilisasi pendemo. Terima kasih, karena tujuan kami sama, sama-sama ingin memantau persidangan yang sedang terjadi di Serang walaupun terakhir-terakhir orasinya jadi berbeda gitu," ujar Fitri Salhuteru, dikutip kanal YouTube Intens Investigasi.
Fitri Salhuteru tak marah karena adanya pendemo dipersidangan Nikita Mirzani. Namun, ia merasa aneh dengan alasan pendemo yang melakukan orasi di depan PN Serang.
"Karena mereka salah karena justru aku nggak marah dengan adanya demo. Bahkan, aku bercita-cita atas adanya demo setelah aku approve demonya, diganti itu alasannya, nggak nyambung lah," kata Fitri Salhuteru.
Fitri Salhuteru juga tak terima sahabatnya dituding telah menistakan agama. Sebab, ia merasa bintang film Comic 8 ini seorang Muslim yang baik hati dan lulusan pesantren. Maka dari itu, ia mempertanyakan dimanakah kesalahan Nikita Mirzani yang dituding telah menistakan agama.
"Mana mungkin seorang Nikita Mirzani, Muslim yang baik, lulusan pesantren dia menista agama? Bagaimana mungkin? Saya balik bertanya kepada mendemo, kapan dia pernah menistakan agama?," tanya Fitri Salhuteru.
Fitri Salhuteru juga menyindir Isa Zega yang ikut berdemo di depan PN Serang. Meski begitu, ia menggambarkan sosok Nikita Mirzani sebagai pro dan kontra.
"Itu saya bertanya balik, Kenapa kalian berdemo mengatasnamakan agama? Mohon maaf saya tidak mengkasta-kastakan orang, tapi kenapa harus waria yang orasi?" imbuh Fitri Salhuteru.
"Namanya Nikita Mirzani itu pro kontra. Sebenarnya pro kontra itu biasa, ada yang suka, ada yang benci. Ya semua negara demokrasi, ya biasalah." tambahnya.