Tak Peduli Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Nick Carter Asik Manggung Bareng Backstreet Boys
ERA.id - Nick Carter muncul ke publik dan ikut manggung bersama Backstreet Boys di tengah serangkaian tuduhan pelecehan seksual. Carter nampak asik bernyanyi dan tidak terpengaruh dengan berita yang beredar.
Diketahui penyanyi berusia 42 tahun itu ikut serta dalam bagian konser Jingle Ball iHeart Radio di Madison Square Garden. Konser yang juga dimeriahkan oleh Dua Lipa, Lizzo, Charlie Puth, The Kid LAROI, hingga Demi Lovato itu tidak membuat Carter khawatir dengan rumor yang beredar luas di kalangan publik.
Carter bersama Kevin Richardson, A.J. McLean, Brian Littrell, dan Howie Dorough mengenakan pakaian serba putih saat tampil membawakan sejumlah lagu hit di hadapan penonton.
Pertunjukan itu datang hanya beberapa hari setelah ABC memutuskan untuk tidak menayangkan acara spesial liburan Backstreet Boys, A Very Backstreet Holiday, yang dijadwalkan tayang pekan depan.
Ruth mengklaim Carter mengundangnya ke bus wisata dan memaksanya untuk melakukan oral seks di kamar mandi bus sebelum ia melakukan pelecehan seksual kembali di kamar tidur. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa dirinya masih perawan sebelum kejadian yang dituduhkan itu. Bahkan Ruth mengaku ia tertular HPV setelah dugaan penyerangan seksual tersebut.
Menurut laporan ET, pengacara Ruth mengajukan gugatan atas dugaan pelecehan seksual itu dan meminta ganti rugi dari Carter. Gugatan itu telah diajukan ke Pengadilan Las Vegas sesuai dengan domisili Carter.
"Kami ingin penghibur seperti Carter tahu bahwa hanya karena mereka terkenal, mereka tidak kebal hukum," kata Mark Boskovich, kuasa hukum Ruth, Senin (12/12/2022).
Meski sudah dilaporkan ke pengadilan, Carter membantah tegas adanya tuduhan pelecehan seksual itu. Pengacaranya, Michael Holtz, menyebut tuduah itu tidak benar dan hanya manipulasi media saja.
"Sayangnya, selama beberapa tahun sekarang, Nona, (Shannon) Ruth telah dimanipulasi untuk membuat tuduhan palsu tentang Nick, dan tuduhan itu telah berubah berulang kali dan secara material dari waktu ke waktu," kata Holtz.
"Tidak seorang pun boleh tertipu oleh aksi pers yang diatur oleh seorang pengacara oportunistik, tidak ada apa pun dalam klaim ini, yang kami yakin pengadilan akan segera menyadarinya," tutupnya.