Antisipasi Hoaks dan Kampanye Hitam, Bawaslu RI Bakal Awasi Media Sosial
ERA.id - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya akan membuat program pengawasan media soial. Tujuannya untuk mengawasi segala bentuk ancaman yang berpotensi memecah belah bangsa selama proses pemilihan umum (pemilu) berlangsung.
Belajar dari pengalaman terdahulu, proses pemilu kerap kali menimbulkan potensi polarisasi dengan adanya hoaks dan kampanye hitam atau black campaign yang disebarkan melalui media sosial.
"Ke depan, kami ingin membuat sebuah program pengawasan media sosial untuk menurunkan ketegangan politisasi SARA, hoaks, dan black campaign, ini porgram yang terpenting ke depan," kata Bagja di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu RI 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).
Bagja menyebut, Pemilu 2024 maupun pemilu selanjutnya bakal menemui banyak tantangan, khususnya di era digital ini. Dampaknya, tugas Bawaslu pun akan semakin berat.
Menurutnya, pengawasan terhadap penyelenggaran pemilu harus dilakukan di semua lini, termasuk media sosial.
"Tantangan terakhir kita ke depan adalah bagaimana memantau dan mengawasi media sosial, yang kemudan membuat bangsa ini terpolirisasi," kata Bagja.
Dengan menggelar Konsolidasi Nasional, dia berharap komisioner dan anggota Bawaslu di seluruh dareah tetap berpegang pada slogan yang ada, yaitu siap mengawasi Pemilu 2024.
"Kami berharap semangat ini dapat menunjukan kepada pemerintah, kepada DPR bahwa Bawaslu akan mengawasi dan menegakan peraturan pemilu dalam mendukung dan menyelenggarakan Pemilu 2024," tegas Bagja.