Apa Itu Aphantasia, Diagnosa, dan Apakah Bisa Diobati?

ERA.id - Tutup mata Anda dan bayangkan pelangi. Bisakah Anda membayangkannya? Jika tidak, Anda mungkin menderita aphantasia. Apa itu aphantasia? Apakah jenis gangguan kesehatan tertentu?

Meskipun aphantasia masih kurang dipahami. Catatan modern pertama tentang fenomena tersebut berasal dari penelitian tahun 1880 saat Sir Francis Galton melaporkan bahwa beberapa pria dalam kelompok yang terdiri dari 100 orang tidak dapat membuat gambaran tentang meja sarapan mereka.

Apa Itu Aphantasia?

Dilansir dari healthline, aphantasia adalah ketidakmampuan seseorang dalam membuat gambaran mental di kepala. Orang dengan aphantasia tidak dapat membayangkan suatu pemandangan, orang, atau objek, meskipun itu sangat familiar.

Bahkan orang-orang terkenal seperti Ed Catmull (co-founder Pixar) dan Blake Ross (co-creator browser internet Firefox) dilaporkan memiliki aphantasia.

Akan tetapi fenomena tersebut tidak diberi nama sampai ahli saraf kognitif Adam Zeman menciptakan istilah aphantasia pada tahun 2015. Nama tersebut berasal dari kata Yunani kuno "a" yang berarti "tanpa" dan "phantasia" yang berarti "imajinasi".

Para ilmuwan belum menemukan penyebab aphantasia. Namun, beberapa penelitian menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) telah menemukan bahwa orang dengan aphantasia menunjukkan pola otak yang berbeda dari orang tanpa aphantasia ketika mencoba membentuk gambaran mental.

Apakah ada obat untuk aphantasia?

Sangat sedikit yang diketahui tentang aphantasia, dan hingga saat ini belum ada obat yang ditemukan. Meskipun demikian ada lebih banyak penelitian yang diterbitkan selama dekade terakhir, sehingga para peneliti dapat mengetahui lebih banyak penyakit ini dalam waktu dekat.

Studi memperkirakan bahwa 2,1 hingga 2,7 persen populasi mungkin memiliki aphantasia, tetapi masih belum ada studi skala besar.

Meskipun belum ada obat yang diketahui untuk aphantasia, namun hal tersebut belum tentu suatu kondisi yang perlu disembuhkan. Dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 5 Live, Profesor Adam Zeman menyebut aphantasia sebagai "variasi yang menarik dalam pengalaman manusia".

Banyak orang dengan aphantasia mungkin tidak tahu bahwa mereka mengalami dunia secara berbeda dari orang lain dan terus menjalani kehidupan normal.

Bisakah aphantasia diobati?

Masih belum jelas apakah penderita aphantasia dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat gambaran mental. Pilihan pengobatan terbaik juga belum ditetapkan.

Dalam studi kasus tahun 2017, para peneliti memeriksa seorang berusia 31 tahun yang menderita aphantasia sejak lahir. Orang tersebut tidak dapat mengingat gambar termasuk wajah istri atau anaknya. Meskipun demikian dia tetap bermimpi di malam hari.

Setelah 18 sesi terapi dengan penglihatan 1 jam setiap minggu, dia melaporkan dirinya mampu memvisualisasikan lebih banyak hal tepat sebelum dia tertidur tetapi tidak selama kehidupan sehari-harinya. Beberapa teknik yang digunakan dalam perawatannya meliputi:

●        permainan kartu "memori"

●        aktivitas memori blok pola

●        aktivitas yang membutuhkan deskripsi objek dan pemandangan di luar ruangan

●        teknik afterimage

●        aktivitas komputer yang membutuhkan pengenalan gambar

Aphantasia Test dan Apa saja gejala aphantasia?

Penderita aphantasia kesusahan berimajinasi (Unsplash)

Orang dengan aphantasia mengalami ketidakmampuan yang sangat terbatas untuk menciptakan gambaran. Untuk menentukan apakah Anda aphantasia, coba bayangkan objek yang sudah dikenal atau wajah seseorang yang Anda kenal baik. Jika Anda tidak dapat membuat gambar di kepala Anda, atau jika itu sangat sulit bagi Anda, Anda mungkin menderita aphantasia.

Dalam studi tahun 2015 di mana Dr. Zeman pertama kali menciptakan istilah aphantasia dengan memeriksa beberapa fitur dari kondisi tersebut dengan mensurvei 21 orang yang mengalaminya sejak lahir, berikut ini hasilnya:

●        sembilan memiliki kekurangan substansial dalam kemampuan untuk secara sukarela membuat gambar visual

●        12 memiliki ketidakmampuan total untuk secara sukarela membuat gambar visual

●        10 melaporkan kilatan gambar yang tidak disengaja

●        17 mempertahankan kemampuan untuk bermimpi secara visual

●        Para peneliti juga menemukan beberapa bukti bahwa orang dengan aphantasia mungkin mengembangkan kekuatan di bidang lain. Sebanyak 14 peserta melaporkan kekuatan dalam kemampuan verbal, matematika, atau logika.

Beberapa gejala lain yang dilaporkan orang dengan aphantasia:

●        penurunan citra yang melibatkan indera lain seperti suara atau sentuhan

●        ingatan yang kurang jelas

●        kemampuan yang kurang jelas untuk membayangkan skenario masa depan

●        masalah dengan pengenalan wajah

Selain apa itu aphantasia, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman