Perbedaan Pandemi dan Endemi COVID-19 di Dunia yang Harus Dipahami
ERA.id - COVID-19 tidak akan pernah hilang, begitulah kata para ahli penyakit menular. Tetapi keadaan darurat kesehatan global ini akan berakhir ketika pandemi menjadi endemi. Lantas apa perbedaan pandemi dan endemi?
Dilansir dari Los Angeles Times, endemik terkait dengan dua kata yang kita kenal dengan baik yaitu:
● epidemi: wabah penyakit menular yang menyebar dengan cepat melalui komunitas.
● pandemi: epidemi yang mempengaruhi orang-orang di seluruh wilayah besar atau di beberapa benua.
Pengertian Pandemi
Dilansir dari National Library of Medicine, pandemi didefinisikan sebagai “epidemi yang terjadi di seluruh dunia, atau di wilayah yang sangat luas, melintasi batas-batas internasional dan biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang”.
Meskipun demikian, definisi klasik dari pandemi tidak mencakup apa pun tentang kekebalan populasi, virologi, atau tingkat keparahan penyakit.
Dengan demikian, ketika COVID-19 mewabah, ia akan tetap menyebar dari satu orang ke orang lain, dan masih akan mempengaruhi orang di seluruh dunia. Perbedaan utamanya adalah COVID-19 akan melakukan kedua hal tersebut pada level yang stabil.
Mengetahui berapa banyak orang yang akan tertular COVID-19, kapan mereka kemungkinan besar akan sakit, dan di mana mereka paling rentan, membuat penyedia layanan kesehatan mudah untuk mengatasi penyakit ini.
Perbedaan Pandemi dan Endemi
Pandemi terjadi ketika sebuah epidemi (wabah lebih dari jumlah yang diharapkan dari kasus penyakit dalam populasi kecil) menyebar luas di wilayah geografis yang luas. Pandemi diketahui menyebabkan gangguan, penyakit, dan kesulitan yang meluas seperti yang dialami sejak tahun 2020.
Endemi berarti suatu penyakit menyebar di komunitas pada tingkat normal atau yang diharapkan. Pandemi mulai bergeser menjadi endemi setelah penyakit menjadi lebih stabil dan dapat dikelola. Itu tidak berarti virusnya hilang dan tidak akan ada wabah sesekali. Itu hanya kurang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun batas antara pandemi dan endemik tidak pasti, ada tanda-tanda bahwa COVID-19 sedang bertransisi menjadi endemik. Penyebaran virus secara keseluruhan telah melambat karena semakin banyak orang yang divaksinasi atau membangun kekebalan alami.
Dengan pengembangan pilihan pengobatan dan respons imun yang lebih baik, gejala penyakit endemi tidak terlalu parah dan jumlah kasus dan rawat inap secara keseluruhan lebih sedikit dan membuat sistem perawatan kesehatan tidak terlalu stres.
Contoh Endemi
Influenza (termasuk COVID-19) adalah contoh yang baik dari penyakit endemik. Sekitar 8% populasi AS mengalaminya setiap tahun, dan sebagian besar kasus dikelompokkan pada bulan-bulan musim dingin.
Ahli epidemiologi telah menentukan siapa yang paling mungkin terkena (anak-anak dan remaja) dan siapa yang menghadapi risiko tertinggi menjadi sakit parah (warga lanjut usia, orang dengan kondisi kesehatan kronis, wanita hamil dan anak di bawah 5 tahun).
Terdapat hal-hal yang kita lakukan untuk meminimalkan dampak flu seperti; mencuci tangan, menutupi batuk dan bersin, tinggal di rumah saat sakit. Selain itu, Anda dapat mendapatkan suntikan vaksin flu yang sebelum pandemi sering dilewatkan.
Endemi di Indonesia, Apakah Akan Berakhir?
Satu hal yang dapat diprediksi oleh para ahli adalah bahwa COVID-19 akan terus menyebabkan penyakit serius dan kematian bahkan ketika sedang mewabah.
“Endemi bukan berarti tidak berbahaya,” kata Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19. “Kami akan terus melihat wabah di antara populasi yang rentan.”
Jennifer Nuzzo, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, setuju bahwa virus corona akan membuat kita tetap waspada di masa mendatang.
“Semua pandemi berakhir,” katanya dalam diskusi panel yang diselenggarakan oleh National Academy of Medicine dan American Public Health Assn. “Tapi virus ini tidak akan hilang. Itu tidak akan hilang.”
Lantas bagaimana dengan endemi COVID-19 di Indonesia?Dalam situasi endemi COVID-19 dan bukan pandemi, virus akan tetap beredar, sehingga infeksi masih sangat mungkin terjadi dan akan melonjak dari waktu ke waktu.
Seperti endemik influenza yang lebih umum, pasang surut ini biasa terjadi. Tetapi orang-orang tidak perlu mengubah cara hidup kita secara signifikan.
Selain perbedaan pandemi dan endemi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…