Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas Ganjar Tetap Teratas, Anies Ungguli Prabowo karena Efek Kejut Deklarasi Nasdem
ERA.id - Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sementara elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih paling unggul. Dengan begitu, bakal calon presiden dari Partai NasDem itu kini menempati posisi nomor dua, sementara sang menteri pertahanan berada di urutan ketiga.
Sementara elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih paling unggul Hal itu berdasarkan survei terbaru Poltracking Indonesia terkait elektabilitas calon presiden.
"Dalam simulasi tiga nama calon presiden, Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas 32,5 persen, Anies Baswedan 29,1 persen, dan Prabowo Subianto 27,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).
Dari segi tren elektabilitas, Hanta mengatakan, ketiga nama tersebut sama-sama mengalami kenaikan. Namun, hanya Anies yang kenaikannya cukup signifikan dibandingkan survei sebelumnya pada Agustus 2022.
Dia menjabarkan, elektabilitas Ganjar dari 29,4 persen menjadi 32,5 persen. Anies naik dari 20,6 persen menjadi 29,1 persen, sedangkan Prabowo 24,7 persen menjadi 27,8 persen.
"Kenaikan mas Anies lebih tinggi daripada kenaikan mas Ganjar dan pak Prabowo. Dari 20,6 persen menjadi 29,1 persen itu ada kenaikan sekitar cukup signifikan delapan persen kenaikan mas Anies. Kenaikan Ganjar tiga persen pak Prabowo tiga persen," ujar Hanta.
Naiknya elektabilitas Anies diduga karena dampak dari deklarasi calon presiden dari Partai NasDem. Keputusan Anies untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai memberi efek kejut kepada publik.
"Mungkin salah satu analisanya Anies Baswedan baru saja dideklarasikan oleh Partai NasDem. Ketika kita mengukur itu baru sebulan setelah deklarasi oleh NasDem sehingga ada masa efek kejut publik oh Anies Baswedan maju," kata Hanta.
Namun, Hanta mengingatkan, biasanya setelah ada fase kenaikan elektabilitas efek deklarasi, selanjutnya akan diikuti dengan fase normalisasi. Artinya, pada fase itu baru bisa terlihat angka sesungguhnya dari tokoh tersebut. Bisa stagnan atau naik.
"Tapi setelah kenaikan itu semua Capres dalam analisa saya akan masuk fase atau zona normalisasi. Sehingga mas Anies ini akan masuk zona normalisasi. Apakah akan naik terus, belum tentu tidak akan naik bisa jadi stagnan atau bisa turun begitu juga yang lain," jelasnya.
Poltracking Indonesia menggelar survei tatap muka pada 21-27 November 2022. Metode pengambilan sampel menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei memiliki 1220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.