Fakta Aliran Bab Kesucian di Goa, Mulai dari Melarang Shalat hingga Makan Ikan
ERA.id - Baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap temuan dugaan aliran sesat “Bab Kesucian”. Lantas apa saja yang dilakukan kelompok tersebut? Artikel ini akan membahas beberapa fakta aliran bab kesucian dan kabar terbarunya.
Perlu diketahui, aliran Bab Kesucian tersebut berada di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Terkait dengan temuan MUI Sulsel tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengakui jika sudah mengetahui dan pihaknya sudah meminta jajaran Kemenag Sulsel melakukan tindak lanjut berupa verifikasi.
Fakta Aliran Bab Kesucian
Menag akan Lakukan Dialog
Menag Yaqut mengimbau agar masyarakat tidak main hakim sendiri dan memastikan akan melakukan pendekatan secara dialog. Perlu diketahui Jajaran Kanwil, Kankemenag, penyuluh, bersama FKUB setempat telah diminta untuk menjalin dialog guna mendengar penjelasan dari para pengikut terkait dengan aliran yang mereka ikuti.
Viral di Media Sosial
Informasi terkait dugaan aliran sesat Bab Kesucian sebelumnya viral dan beredar luas di jagat maya atau media sosial seperti Facebook dan instagram. Aliran sesat tersebut diketahui berada dalam naungan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Larang Sholat 5 Waktu hingga Makan Ikan
Kelompok Bab Kesucian disebut-sebut melarang para pengikutnya untuk melaksanakan shalat lima waktu, memakan ikan, sampai meminum susu.
Belum Diketahui Penyimpangannya
Meskipun ada dugaan beberapa penyimpangan, namun hingga saat ini belum ada yang mengkonfirmasi hal tersebut. Menurut Menag Yaqut apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan dalam pemahaman keagamaan para pengikutnya diimbau agar diberi edukasi, dakwah, dan pendampingan.
"Perlu digali, sumber keyakinan mereka dari mana, dan argumentasinya seperti apa," jelas Menag Yaqut.
Dipimpin Bang Hadi
DIlansir dari CNN Indonesia, Pemimpin aliran Bab Kesucian bernama Bang Hadi adalah seorang pendatang di Kabupaten Gowa. Bang Hadi disebut warga Tanah Datar, Sumatera Barat yang kemudian menikah dengan seorang wanita asal Gowa, Sulawesi Selatan.
Bang Hadi merantau ke Gowa sejak tahun 2011. Kemudian berselang beberapa tahun Bang Hadi mendirikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah yang berdiri pada tahun 2019.
Yayasan Membantah Dugaan Aliran Sesat
Kendati demikian, pihak Yayasan terkait Nur Mutiara Makrifatullah membantah tudingan adanya aliran sesat. Hal tersebut disampaikan oleh pimpinan yayasan yakni Wayang Hadi Kesumo (48).
Bang Hadi Nyatakan MUI Belum Lakukan Klarifikasi
Dilansir dari Tribun Aceh, Bang Hadi menjelaskan jika setelah dugaan aliran Bab Kesucian viral dan dialamatkan kepada yayasan miliknya, pihak MUI Sulsel tidak ada yang melakukan klarifikasi dan berkoordinasi dengannya.
"Yang memviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulawasi Selatan. Nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan," jelas Bang Hadi, Selasa 3 Januari.
Bang Hadi Menyayangkan Oknum yang Memviralkan
Selain itu, Bang Hadi juga menyayangkan dan menganggap sepihak orang yang mengambil foto tanpa izin lalu menulis kata-kata dugaan sesat
"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," katanya.
Selain fakta aliran bab kesucian, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…