Survei: Sandiaga Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Peneliti LSI Denny JA, Adji Alfaraby bilang, pada segmen pemilih perempuan elektabilitas Prabowo meningkat menjadi 30 persen dari sebelumnya 25,2 persen. Sementara pada segmen pemilih muda naik menjadi 39,5 persen, dari sebelumnya 34,2 persen. Terakhir, pada pemilih kaum terpelajar meningkat menjadi 44,5 persen dari sebelumnya 37,4 persen.
"Masuknya Sandi itu membawa sentimen positif sehingga menambah kekuatan Prabowo," ujar Adjie di di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Adjie menambahkan, masuknya Sandiaga juga menaikkan elektabilitas Prabowo menjadi 29,5 persen. Padahal, sebelum memilih cawapres, elektabilitas Prabowo hanya 28,8 persen.
(Ilustrasi/era.id)
Ma'ruf Amin gerus suara Jokowi
Masuknya Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Ma'ruf Amin sebagai bakal cawapres Joko Widodo justru membuat elektabilitas capres petahana itu turun. Sebelum memilih pasangan, elektabilitas Jokowi berada di posisi 53,6 persen. Namun, setelah berpasangan dengan Ma'ruf, elektabilitas pasangan tersebut turun menjadi 52,2 persen.
Tak hanya itu, masuknya Ma'ruf, juga menurunkan perolehan suara Jokowi di tiga kantong suara pemilih. Di segmen pemilih non muslim menjadi 51,5 persen dari semula 70,3 persen. Di kalangan berpendidikan setingkat sarjana atau lebih, suara Jokowi juga tergerus hingga 10,1 persen, dari 50,5 persen menjadi 40,4 persen. Sementara di kalangan pemula, elektabilitas Jokowi berkurang dari 47,1 persen menjadi 39,5 persen.
Meski demikian, menurut Adjie, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih berada dalam the magic number atau angka aman bagi calon petahan. "Angka elektabilitas ini perolehan suara Jokowi pada Pilpres 2014 yaitu 53,15 persen," kata dia.
(Ilustrasi/era.id)
Kendati hadirnya Ma'ruf menggerus suara Jokowi, namun dipilihnya Ma'ruf sebagai pasangan Jokowi mengurangi sentimen agama yang selama ini dimainkan oleh kubu oposisi. Dalam segmen pemilih muslim, Ma'ruf menaikkan elektabilitas Jokowi dari 51,7 persen menjadi 52,3 persen.
"Di pemilih muslim masuknya Ma'ruf menambah sentimen positif. Di pemilih non muslim efeknya negatif, tergerus hingga 20 persen," tutupnya.