PHRI DIY Pertanyakan Dasar Cuitan Sandiaga soal Turis Jogja Mau Sushi Salmon

ERA.id - Pernyataan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno tentang pemenuhan permintaan wisatawan di Yogyakarta, menuai pro dan kontra.

Ucapan yang diunggah di akun Twitternya, @sandiuno, itu ditepis pelaku pariwisata setempat.

Sebelumnya, menurut Sandi, pelancong yang datang ke Jogja menginginkan adanya objek wisata baru berupa taman air dan jenis kuliner yang berbeda.

Menariknya, Sandi menyebut turis menginginkan makanan sushi, makanan khas Jepang, alih-alih menyebut jenis kuliner khas Jogja seperti gudeg atau bakpia.

"Di Yogyakarta misalnya, kami melihat tingginya angka permintaan untuk menghadirkan destinasi wisata taman air dan wisata kuliner sushi salmon mentai, karena hal ini adalah permintaan wisatawan yang belum terpenuhi," cuit Sandi, Sabtu (15/1/2022).

Cuitan tersebut bagian dari pernyataan Sandi sebelumnya dari suatu forum wisata. "Ternyata bukan pemandangan alam dan budaya yang dicari di Yogyakarta, ini dia jawabannya. Kemarin saya hadir dalam agenda Private Equity and Venture Capital Summit 2023 yang diadakan oleh DealStreetAsia," ujarnya.

Sandi juga mengunggah video waktu berbicara di pertemuan itu. "Kami kira mereka akan melihat keindahan alam,  melihat budaya atau kuil. Namun teknologi dan data menunjukkan bahwa mereka sebenarnya ingin water park," kata Sandi di video itu.

Pernyataan Sandi itu dikomentari warganet yang umumnya merespons negatif. Adapun Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengaku tidak tahu sumber pernyataan Sandi, apakah berasal dari riset atau rujukan lain.

Forum yang menjadi tempat Sandi memaparkan hal itu pun, Private Equity and Venture Capital Summit 2023, tak dihadiri PHRI DIY. "Kita tidak dilibatkan dan dari mana dasar pernyataan itu juga tidak tahu," kata Deddy saat dihubungi ERA, Minggu (15/1/2023).

Kendati tak memasalahkan pernyataan Sandi, Deddy mengingatkan bahwa DIY punya kekuatan utama dalam menopang pariwisata. "Pernyataan Menpar sah-sah saja begitu. Namun kekuatan pariwisata di DIY adalah budayanya," kata Deddy.

Untuk itu, menurut Deddy, unsur budaya harus menjadi fokus utama dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jogja. Unsur budaya ini menjadi identitas Jogja dibanding destinasi wisata di daerah-daerah lain. "Nah, wisata apapun itu, unsur budaya Jogja harus juga diangkat agar identitas DIY itu juga ada," tandasnya.

Kendati cuitan Sandi itu telah viral, PHRI DIY belum punya rencana untuk mengambil langkah tindak lanjut atas twit Sandi. "Saya kira itu bukan ranah kita untuk meluruskannya," kata Deddy.