Makna Kue Keranjang Saat Imlek, Makna yang Ketiga Paling Penting
ERA.id - Perayaan Imlek identik dengan ornamen-ornamen berwarna merah. Selain itu, perayaan Imlek juga identik dengan makanan khas, salah satunya kue keranjang. Kue keranjang adalah salah satu sajian yang harus dan pasti ada dalam Perayaan Tahun Baru Imlek. Dalam artikel ini akan dibahas makna kue keranjang saat Imlek.
Kue keranjang biasa juga disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe yang memiliki arti sebagai kue manis yang sering disusun tinggi bertingkat dengan penyusunan dari bawah hingga atas semakin kecil yang artinya adalah peningkatan rejeki atau kemakmuran.
Nian Gao terdiri dari dua kata, yaitu kata ‘Nian‘ yang artinya tahun dan ‘Gao‘ yang artinya kue. ‘Gao’ juga memiliki pengucapan yang sama dengan ‘(/gao/)’ yang artinya tinggi. Pengucapan Nian Gao terdengar seperti 'tahun tinggi'. Nian Gao adalah homonim untuk "tahun yang lebih tinggi" yang berarti kehidupan yang lebih baik dan keberuntungan di tahun mendatang
Makanan ini disebut kue keranjang karena bentuk wadah cetakannya berbentuk keranjang. Kue keranjang ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah yang dicampur air, setelah itu diaduk hingga kental dan kemudian dicetak lalu dikukus. Kue keranjang mulai banyak dijajakan menjelang perayaan Imlek.
Kue manis ini memiliki tekstur kenyal dan lengket yang mirip dengan dodol. Kue Keranjang juga biasa disebut sebagai Dodol Cina, Dodol Tionghoa, atau Kue Bakul. Ada banyak jenis dan macam Kue Keranjang.
Kue Keranjang memiliki makna filosofis yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Makna kue keranjang adalah agar keluarga yang merayakan Imlek tetap rukun dan selalu bersatu. Bentuk kue keranjang yang bulat memiliki makna bahwa seseorang harus memiliki tekad yang bulat dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Terdapat beberapa legenda kue keranjang dalam perayaan Imlek. Pada zaman China kuno, ada seekor raksasa bernama Nian yang tinggal di sebuah gua di gunung. Khususnya pada musim dingin saat hewan berhibernasi, Nian akan keluar berburu ketika lapar. Nian turun ke desa dan mencari korban untuk disantap. Masyarakat desa sudah merasa takut dengan Nian selama puluhan tahun. Sampai akhirnya ada seseorang warga desa bernama Gao memiliki ide untuk membuat beberapa kue sedehana. Kue tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur, lalu diletakkan di depan pintu untuk diberikan kepada Nian.
Ketika Nian mencari mangsa, Nian melihat kue keranjang di setiap rumah dan memakannya hingga kenyang. Nian pun lalu kembali ke gua dan meninggalkan desa. Sejak saat itu, penduduk desa membuat kue keranjang setiap musim dingin supaya Nian tidak memangsa lagi.
Adapun menurut dongeng cerita rakyat Tiongkok, kue keranjang ini awalnya dimaksudkan sebagai hidangan atau sesajian untuk sembahyang Dewa Dapur. Hal ini dipercaya oleh sebagian orang Tionghoa dengan tujuan agar sang Dewa Dapur susah untuk berbicara saat melaporkan hasil catatannya karena mulutnya yang lengket kepada sang Kaisar Langit.
Kue keranjang biasa digunakan sebagai sesajian pada upacara sembahyang leluhur yang dilakukan sehari sebelum Imlek sampai pada puncaknya yaitu pada malam menjelang tahun baru Imlek.
Makna Kue Keranjang Saat Imlek
Ada sebuah kebiasaan pada saat tahun baru Imlek yaitu menyantap kue karanjang terlebih dahulu sebelum menyantap nasi. Tujuannya adalah sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaan sepanjang tahun.
Adapun makna dari kue keranjang saat Imlek adalah:
Sebagai doa untuk tahun yang lebih baik
Kue keranjang atau yang disebut dengan nian gao merupakan symbol dari rezeki yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Memakan kue keranjang saat Imlek dipercaya akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
Simbol persaudaraan semakin erat
Kue keranjang merupakan kue berbahan dasar tepung ketan yang lengket. Adapun filosofi dari tepung ketan yang lengket ini memiliki arti persaudaraan yang erat.
Simbol kebahagiaan dan keberkatan
Kue keranjang memiliki rasa yang manis yang merupakan simbol kebahagiaan dan keberkatan.
Simbol kegigihan manusia
Kue keranjang memiliki tekstur yang kenyal. Kekenyalan kue keranjang menyimbolkan kegigihan, keuletan, serta sifat pantang menyerah untuk meraih tujuan hidup.
Demikian makna kue keranjang saat Imlek yang memiliki banyak arti. Adanya kue keranjang juga menjadikan perayaan Imlek menjadi lebih meriah dan unik.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…