7 Pantangan Saraf Kejepit, Jangan Diabaikan Meski Tampak Sepele!
ERA.id - Saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan gangguan kesehatan yang tak bisa dianggap enteng. Ada beberapa pantangan srayaf kejepit yang perlu diketahui agar kondisi ini tidak menjadi semakin buruk.
Saraf kejepit terjadi saat bantalan lembut jaringan di antara tulang belakang terdorong keluar. Hal tersebut menimbulkan nyeri dan sejumlah gejala lain, seperti mati rasa dan kelemahan pada anggota tubuh tertentu.
Secara umum, saraf kejepit terjadi pada bagian punggung, leher, tangan, siku, dan pergelangan tangan. Dikutip Era dari Cleveland Clinic, sebagian besar gejala saraf kejepit bisa hilang secara alami dengan perawatan tertentu.
Meski demikian, hal ini bisa menyebabkan nyeri kronis atau masalah yang lain. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari beberapa hal agar proses penyembuhan bisa terjadi dengan baik.
Pantangan Saraf Kejepit yang Harus Anda Hindari
1. Olahraga berat
Selama masa penyembuhan saraf kejepit di pinggang atau leher, Anda sebaiknya tidak melakukan olahraga berat (high impact). Beberapa contoh olahraga tersebut adalah berlari, sepak bola, tenis, gymnastic, dan basket.
Anda mungkin merasa tubuh sudah lebih baik, tetapi olahraga berat sebaiknya tetap tidak dilakukan dahulu sebab bisa membuat pemulihan terhambat dan rasa sakit bisa meningkat.
2. Mengangkat beban berat
Bisa dibilang, ini adalah pantangan utama orang saraf kejepit. Aktivitas mengangkat benda atau beban berat memberikan tekanan pada otot dan persendian.
Hal ini kadang tidak diperhatikan karena berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, misalnya mengangkat galon. Namun, Anda tetap harus menghindari hal tersebut karena mengangkat beban berat bisa memperburuk saraf kejepit. Berat maksimal benda yang boleh Anda angkat adalah 5 kg.
3. Gerakan berulang-ulang
Salah satu penyebab dari sarap kejepit adalah gerakan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi, ketika Anda mengalami gangguan ini sebaiknya tidak melakukan gerakan yang berulang-ulang agar proses penyembuhan berjalan dengan baik.
Hal tersebut berlaku terutama pada bagian tubuh yang mengalami saraf kejepit. Jika Anda mengalami gangguan ini pada bagian lengan, maka lengan Anda sebaiknya tidak digunakan untuk hal yang berulang-ulang untuk sementara waktu.
4. Gerakan tiba-tiba
Ini termasuk hal yang kadang dilakukan tanpa disadari. Gerakan yang tiba-tiba bisa memicu terjadinya saraf kejepit. Ketika Anda telah mengalami gangguan ini, maka gerakan tiba-tiba bisa membuat Anda menjadi lebih sakit dan proses penyembuhan melambat.
Gerakan yang dilakukan secara tiba-tiba bisa membuat otot dan saraf menegang. Hal tersebut yang bisa memicu terjadinya saraf kejepit.
5. Abai terhadap postur tubuh
Saraf kejepit bisa menjadi lebih parah saat postur tubuh Anda tidak ditata dengan baik. Selain itu, postur tubuh yang tidak baik juga bisa memicu terjadinya saraf kejeput. Berikut adalah beberapa hal terkait postus tubuh buruk sehingga harus Anda hindari.
· Duduk miring
· Membungkuk ke depan
· Mengambil barang dari samping
· Tidur dengan tulang belakang melengkung
6. Terlalu lama tidur, duduk, atau berdiri
Anda tidak dianjurkan menetap pada satu posisi terlalu lama. Anda yang sedang menjalani proses penyembuhan saraf kejepit pasti memilih istirahat. Namun, tidur sepanjang hari bisa menimbulkan efek yang tidak baik kepada otot dan saraf Anda.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memang istirahat, tetapi bukan kemudian tidur sepanjang haru. Cobalah untuk bangkit dan melakukan gerakan-gerakan ringan sebagai peregangan. Hal ini dilakukan demi menjaga otot tetap aktif.
7. Begadang
Penyembuhan saraf sangat butuh tidur (meski bukan sepanjang hari). Tidur bisa membuat area saraf kejepit beristirahat. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda tidur dalam waktu yang cukup setiap hari. Begadang menjadi salah satu pantangan saraf kejepit yang perlu diperhatikan.