Kenali Perbedaan Cappuccino dan Latte yang Jarang Diketahui Masyarakat Umum

ERA.id - Kopi memiliki banyak sekali penggemar, baik tua maupun muda. Jenis penyajian kopi juga sangat beragam sehingga orang yang tidak suka rasa pahit tetap bisa memikmati, misalnya cappuccino dan caffe latte. Namun, tahukah Anda perbedaan cappuccino dan latte?

Keduanya sama-sama menggunakan susu dan disajikan dalam kondisi panas. Lalu apa hal yang membedakan kedua jenis cara penyajian ini?

Perbedaan Cappuccino dan Latte

Dikutip Era dari Coffeeland Indonesia, perbedaan dari cappuccino dan latte adalah pada susu bertekstur atau diuap. Cappuccino mengandung lebih sedikit susu bertekstur atau diuap, sedangkan caffe latte lebih banyak.

Ilustrasi beberapa cangkir caffe latte (freepik)

Hal tersebut merupakan salah satu hal dasar yang membedakan kedua cara penyajian karena juga berkaitan dengan rasa. Selain itu, cappuccino disajikan menggunakan gelas di piring cawang dengan serbet, sedangkan latte menggunakan cangkir porselen yang mampu menyimpan panas lebih baik. Caffe latte jenis ini disebut berasal dari Amerika Serikat, sedangkan cappuccino berasal dari Italia.

Latte dibuat dari kopi dan susu uap yang panas. Latte tidak hanya bisa disajikan menggunakan bahan dasar kopi, tetapi juga bisa diganti dengan teh atau matcha.

Di Italia caffe latte kerap disajikan di rumah sebagai salah satu menu sarapan. Kopi diseduh dengan moka stovetop atau caffettiera kemudian dituangkan ke cangkir yang telah berisi susu hangat. Selain itu, latte Italia tidak mengandung susu berbusa.

Di luar Italia, secangkir caffe latte terdiri atas 1/3 espresso dan 2/3 susu uap—lapisan susu busa 5 mm mengapung di atas. Versi lain dari latte terbuat dengan kopi kuat atau tebal yang dicampur dengan susu panas, perbandingannya adalah 1:1.

Sementara, cappuccino dibuat dengan espresso, susu panas, dan busa susu uap. Hal yang penting dalam cappuccino adalah tekstur dan suhu susu. Susu diuap untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara kecil di dalam susu.

Susu panas yang diuap dituangkan ke cangkir yang bersisi espresso kemudian menghasilkan lapisan busa susu setebal 2 cm di atas espresso tersebut. Ada beberapa variasi dari cappuccino yang memanfaatkan susu dalam porsi yang lebih banyak, antara lain cappuccino chiaro atau cappuccino putih dan cappuccino scuro atau cappuccino kering.

Selain itu, ada pula cappuccino freddo yang merupakan versi dingin dari minuman ini. Biasanya, minuman kopi ditutup dengan sedikit susu dingin dan berbusa.

Sejarah Cappuccino dan Latte

Pertama kali istilah caffè dan latte digunakan adalah pada tahun 1847. Kemudian, pada 1867 istilah ini muncul dalam esai William Dean Howells “Italian Journeys”.

Latte berasal dari bahasa Italia dan memiliki makna ‘susu’, sedangkan versi caffè dari sajian ini adalah temuan Amerika Serikat. Asal caffè latte aalah Caffè Mediterraneum, kafe yang berlokasi di Berkeley, California.

Lino Meiorin menjadi orang yang pertama kali menyeduh penyajian kopi ini untuk bentuk yang saat ini. Meiorin menambahkan lebih banyak porsi susu ke cappuccino dan menyebut minuman tersebut dengan caffè latte.

Sementara, pertama kali cappuccino diperkenalkan dalam bentuk komersial pada awal abad ke-20, yaitu saat mesin espresso yang dipatenkan diperkenalkan oleh Luigi Bezzera dari Milan pada 1901. Mesin-mesin tersebut menjadikan cappuccino menjadi minuman yang sangat populer di kafe dan restoran.

Itulah perbedaan cappuccino dan latte yang bisa diketahui. Perlu diketahui, ada meminum kopi bisa memberikan manfaat, tetapi ada pula batas minum kopi yang perlu diperhatikan.