Kenali Jenis-Jenis Parfum dan Ciri Khasnya Agar Tidak Salah Beli Produk
ERA.id - Tahukah Anda bahwa jenis-jenis parfum berkaitan dengan daya tahan kewangiannya? Ini berkaitan dengan konsentrat yang terkandung dalam pewangi tersebut. Selain kebutuhan, harga dari masing-masing jenis juga sangat bisa berbeda.
Anda mungkin masih belum akrab dengan hal tersebut. Namun, ini sebenarnya adalah hal yang sudah umum dalam dunia parfum. Untuk memahami jenis-jenis parfum dan ciri khasnya, simak penjelasan berikut yang dikutip Era dari situs web Axe.
Pembeda Jenis-Jenis Parfum
Konsentrat membedakan daya tahan masing-masing jenis parfum. Hal tersebut tergantung pada essential oils dan perfume base yang ada di dalam ramuan parfum.
Essential oils di parfum merupakan perfume extract yang menjadi inti parfum. Minyak ini menentukan wangi yang dihasilkan oleh sebuah parfum. Base bisa berupa air, alkohol, atau minyak. Fungsi dari hal kandungan tersebut adalah melarutkan dan membuat ekstrak parfum bisa diserap oleh kulit.
Jenis essential oils di dalam parfum juga menentukan kadar kewangian parfum. Essential oils ada yang berupa bahan alami dari tumbuh-tumbuhan, ada pula yang sintetis (buatan manusia), bahkan ada yang berasal dari produk hewani.
Essential oils menjadi penentu kewangian parfum, sedangkan daya tahan kewangian tersebut ditentukan oleh perbandingan kadar essential oils dan base yang ada di dalamnya.
Jenis-Jenis Parfum
· Parfum (Perfume)
Kadar essential oils dalam parfum adalah yang paling tinggi dibandingkan jenis-jenis parfum yang lain, yaitu sekitar 20%—30%. Parfum (perfume) umumnya lebih berminyak dan beraroma heavy pada kulit.
Bahan dan komposisi harus dijaga dengan baik sebab sangat sensitif terhadap suhu ruangan dan cuaca. Parfum mampu bertahan di kulit sampai 24 jam.
Parfum memilki komposisi yang sangat mudah berubah tergantung suhu dan paparan sinar matahari. Oleh sebab itu, parfum sebaiknya tidak terlalu lama disimpan—harus cepat dihabiskan.
· Eau de Parfum (EDP)
Eau de parfum (EDP) merupakan jenis parfum yang berada satu level di bawah parfum. Kandungan ekstrak parfumnya sekitar 10%—20%. Umumnya, kewangian EDP mampu bertahan selama 8 jam. Daya tahannya tidak sebagus parfum, kandungan alkohol yang ada pada EDP cukup banyak dan membuat parfum jenis ini mudah diserap kulit.
· Eau de Toilette (EDT)
EDT merupakan jenis pewangi tubuh mengandung essential oils sebanyak 5%—15%. Secara umum, formula EDT ringan dan dikemas dalam botol spray berbahan plastik atau botol berbahan mika. EDT menjadi jenis pewangi yang populer, mungkin karena memiliki harga yang bersahabat.
Daya tahan EDT tidak lama, sekitar 2—4 jam. Wangi dari EDT mudah menguap sehingga Anda perlu menyemprotkannya beberapa kali jika ingin wangi sepanjang hari.
· Eau de Cologne atau Cologne
Ini juga termasuk salah satu pewangi tubuh pria yang cukup populer. Essential oils dalam eau de cologne cukup rendah, hanya 2%—4%. Biasanya pewangi ini dikemas dengan botol yang besar dan kurang praktis.
Tak berbeda jauh dengan EDT, pewangi ini hanya bertahan selama 3—4 jam sehingga perlu disemprotkan beberapa kali jika ingin wangi sepanjang hari. Perlu diketahui, cologne tidak direkomendasikan untuk digunakan pada ketiak. Aroma parfum ini akan berubah jika Anda berkeringat.
· Deodorant Body Spray
Pewangi badan atau parfum yang mengandung antiperspirant adalah jawaban bagi Anda yang punya masalah bau badan. Antiperspirant merupakan zat aktif yang mampu menghambat produksi keringat penyebab bakteri.
Deodorant body spray mampu membuat tubuh Anda wangi. Selain itu, antiperspirant mampu menahan produksi keringat sehingga aroma tubuh tidak kacau meski Anda gunakan beberapa kali. Deodorant body spray mengaund essential oils sekitar 1%—3%.