Mulai Menyerang Usia Produktif, Dokter Beberkan Gejala Penyakit Saraf: Sering Sakit Kepala hingga Kesemutan

ERA.id - Dokter spesialis saraf membeberkan gejala yang dialami oleh orang penderita gangguan saraf. Gejala penyakit saraf seperti sakit kepala, nyeri tengkuk, nyeri pinggang bawah, kesemutan, kebas, hingga diagnosis stroke menjadi gejala yang sering terjadi.

Dokter spesialis saraf mengatakan penyakit saraf bisa mulai menyerang anak muda dan tidak boleh diabaikan.

Dokter spesialis saraf di Neuro Care by Klinik Pintar dr. Zicky Yombana, Sp.S mengatakan saat ini penyakit saraf bukan hanya bisa menyerang orang tua saja, melainkan mulai dari usia produktif.  Zicky mengatakan profil pasien dengan gangguan saraf bergeser ke usia produktif, mulai 20 sampai 30 tahun ke atas.

Gejala penyakit saraf yang muncul kerap tidak disadari sebagai gangguan saraf dan seringkali dihubungkan dengan penyakit dalam (internis) atau penyakit otot dan tulang.

Menurut Zicky, banyak pemahaman-pemahaman yang salah tentang gangguan saraf sehingga penanganannya terlambat.

"Padahal, gangguan saraf memiliki spektrum yang sangat luas mulai dari hal ringan seperti kesemutan, sakit kepala, hingga yang hal kronis seperti stroke," kata Zicky, dikutip Antara.

Kesadaran masyarakat terutama generasi muda yang rendah untuk segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis saraf bisa berbahaya. Kebanyakan mereka cenderung melakukan pengobatan mandiri seperti mengkonsumsi obat penghilang nyeri atau pijat dan urut.

Padahal hal itu bisa membuat keluhan sakit kembali kambuh atau bertambah parah. Jika seseorang melakukan self-diagnosed, diagnosis mandiri tanpa rujukan ahli atau medis, aksi itu bisa memicu salah penanganan atau justru penyakit bertambah parah.

"Memang pada akhirnya screening dan konsultasi itu sudah menjadi dasar yang harus dijalani," kata Zicky.

Menurut Zicky, masyarakat umumnya harus segera konsultasi ke dokter spesialis jika merasakan keluhan mendadak, intensitasnya semakin sering, diikuti rasa sakit yang berat, dan berulang.

Dokter tidak hanya membantu masyarakat untuk sadar risiko, tapi, juga memprediksi seberapa besar risiko yang mereka miliki. Sehingga deteksi dini yang dijalankan dapat membantu mengidentifikasinya lebih awal sebelum menjadi gangguan yang mematikan dan menghabiskan banyak kerugian finansial.