Mengatasi Kesemutan di Kepala Sebelum Bertemu dengan Dokter
ERA.id - Kesemutan jika terjadi pada kepala dapat menjadi pengalaman yang tidak nyaman. Lantas bagaimana mengatasi kesemutan di kepala yang bisa muncul secara tiba-tiba?
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab umum kesemutan di kepala dan berbagai cara mengatasi gangguan tersebut agar Anda bisa merasakan kembali kenyamanan.
Mengatasi Kesemutan di Kepala
Dilansir dari Healthline, kesemutan dikepala dikenal sebagai parestesia, dimana Anda mungkin pernah mengalaminya sementara setelah duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan lengan di balik kepala.
Parestesia dapat terjadi saat saraf menerima tekanan berkelanjutan. Ketika Anda menghilangkan sumber tekanan, sensasi tersebut seringkali menghilang. Cedera atau penyakit yang merusak saraf juga bisa menyebabkannya.
Parestesia pada kepala bisa bersifat sementara (akut) atau berkelanjutan (kronis). Lanjutkan untuk mengetahui lebih banyak tentang kesemutan di kepala.
Parestesia pada kepala seringkali bersifat sementara. Bergantung pada penyebabnya, kesemutan tersebut (yang mungkin akan hilang dengan sendirinya). Jika tidak, pengobatan di rumah dan perubahan gaya hidup mungkin dapat membantu memperbaiki gejala Anda.
Posisi tubuh sehari-hari dan tingkat stres Anda juga dapat berkontribusi pada sensasi kesemutan di kepala. Untuk itu, cobalah langkah-langkah berikut:
- Tidur lebih banyak.
- Kurangi sumber stres dalam hidup Anda jika memungkinkan.
- Luangkan waktu untuk aktivitas relaksasi, seperti meditasi atau berjalan.
- Hindari gerakan berulang.
- Berolahraga secara teratur.
- Pertahankan postur tubuh yang baik.
- Cari pengobatan untuk kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Perawatan medis
Mengatasi kondisi yang mendasarinya seringkali dapat menghilangkan kesemutan di kepala. Untuk itu, buatlah janji dengan dokter Anda untuk membahas gejala-gejala yang Anda rasakan.
Kemudian dokter dapat mengevaluasi gejala Anda untuk mengidentifikasi penyebab kesemutan di kepala.
Kemungkinan Anda akan diberikan obat resep dan obat bebas yang dapat mengobati pilek, infeksi sinus, dan infeksi lainnya yang menyebabkan kesemutan di kepala. Akan tetapi kondisi lain, seperti diabetes dan MS, memerlukan kombinasi perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan terapi alternatif.
Jika Anda mencurigai bahwa kesemutan ini adalah efek samping dari obat yang saat ini Anda gunakan, bicarakan dengan dokter Anda. Mereka dapat mencari obat lain yang cocok untuk Anda atau melihat apakah Anda dapat menghentikan penggunaan obat tersebut. Jangan secara tiba-tiba menghentikan penggunaan obat apapun tanpa izin dari dokter Anda.
Pengobatan umum untuk kesemutan di kepala meliputi krim topikal, obat-obatan, dan terapi fisik dalam beberapa kasus. Terapi alternatif yang dapat membantu meliputi akupunktur, biofeedback, dan pijat.
Kapan Harus Bertemu dengan Dokter?
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika kesemutan berlangsung selama lebih dari 3 hari tanpa penyebab yang jelas. Anda juga sebaiknya melakukan penilaian medis jika kesemutan terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti:
- Kesemutan di bagian tubuh lain (baca lebih lanjut tentang penyebab kesemutan di tubuh)
- Kelumpuhan wajah total atau sebagian
- Sakit kepala
Anda sebaiknya memantau kesemutan di berbagai bagian tubuh dan mencatat berapa lama gejala tersebut berlangsung, karena informasi ini dapat membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih spesifik.
Dokter mungkin akan mengorder pemeriksaan lebih lanjut, seperti MRI kepala untuk memeriksa kemungkinan kerusakan saraf, serta tes darah untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.
Selain mengatasi kesemutan di kepala, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…