Besaran Gaji Magang di Jepang dan Biaya Hidup yang Perlu Dikeluarkan
ERA.id - Jepang merupakan salah satu negara Asia yang memiliki daya tarik kuat untuk menjadi tempat mencari uang. Perbedaan gaji yang terbilang tinggi antara Indonesia dan Jepang adalah salah satu faktornya. Gaji magang di Jepang pun terbilang menggiurkan.
Tak heran jika banyak orang Indonesia yang ingin mengadu nasib di negara tersebut. Jepang menawarkan berbagai jenis pekerjaan dan pelatihan keahlian. Negari Sakura tak hanya menyediakan program tenaga kerja, tetapi juga ada program magang.
Besaran Gaji Magang di Jepang
Orang yang mengikuti magang di Jepang tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga uang saku bulanan plus tunjangan yang terbilang besar. Kesejahteraan para pemagang mendapat perhatian, tak heran jika penghasilan dari magang disesuaikan dengan kebutuhan harian dan biaya hidup masyarakat lokal negara tersebut.
Dikutip Era dari Tipkerja, gaji magang di Jepang rata-rata ada di kisaran 80.000 hingga 120.000 yen per bulan, dalam rupiah (kurs Rp115) sekitar Rp9.000.000 hingga Rp14.000.000 per bulan. Nilai tersebut merupakan pendapatan pokok pekerja sesuai upah minimum di Jepang.
Tak hanya itu, orang yang magang di Jepang juga berhak atas tunjangan dan upah lembur (jika melakukan lembur). Jumlah uang yang diterima berbeda-beda, tergantung sektor atau bidang. Selain itu, nilai biaya transportasi harian disesuaikan dengan jarak atnara lokasi kerja dengan tempat tinggal pemagang.
Contoh berikut ini bisa menjadi gambaran, pemagang bidang peternakan sebuah perusahaan menerima tunjangan kehadiran sebesar 3000 yen untuk 20 hari bekerja. Kemudian, perusahaan mewajibkan pemagang lembur satu hari dalam satu minggu dengan total upah 57.596 yen.
Total pendapatan magang yang meliputi gaji pokok, upah lembur, dan tunjangan bisa mencapai 180.000 hingga 200.000 yen. Dalam rupiah, total pendapatan kotor ada di kisaran Rp21.000.000 hingga Rp24.000.000 per bulan.
Biaya Hidup dan Biaya Potongan di Jepang
Berdasarkan penjelasan tersebut, gaji magang di Jepang tampak begitu menggiurkan, apalagi jika dibandingkan dengan gaji magang di Indonesia. Meski demikian, pendapatan tersebut harus dikurangi sejumlah potongan, seperti pajak penghasilan, asuransi kesehatan, biaya tinggal, dan biaya pensiun.
Biaya tinggal menjadi potongan yang paling tinggi, sekitar 40.000 yen per orang. Besaran biaya tinggal tergantung pada lokasi tempat tinggal. Asrama menawarkan biaya yang lebih murah, sedangkan tempat yang semaki dekat kota harganya semakin tinggi.
Persentase pajak penghasilan tergantung besaran pendapatan bulanan. Berdasarkan rata-rata gaji magang di Jepang, beban pajak penghasilan pemagang adalah 10% dari gaji—di luar asuransi. Jika dikurangi pajak dan biaya wajib yang harus dikeluarkan, maka gaji magang di Jepang berkisar antara 130.000 hingga 160.000 yen.
Kemudian, soal biaya hidup, Jepang termasuk negara dengan biaya hidup yang cukup mahal. Secara umum, harga makanan sekitar 1.000 yen (sekitar Rp115.000) untuk sekali makan. Kemudian, beberapa hal kebutuhan seperti gas dan listrik sekitar 20.000 yen hingga 30.000 yen.
Biaya transportasi umum, kurang lebih uang sebesar 10.5000 yen (sekitar Rp1.200.000) perlu dikeluarkan setiap bulannya. Biaya lain yang perlu dikeluarkan lagi adalah biaya internet yang tidak berbeda jauh dengan biaya transportasi. Gaji magang di Jepang bisa memiliki nilai yang tinggi jika pemagang memiliki perencanaan serta pengaturan keuangan yang baik.