Dijuluki Silent Killer, Ketahui Pentingnya Cek Tekanan Darah Demi Cegah Hipertensi

ERA.id - Sampai saat ini, hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Jumlah penderita hipertensi tidak berkurang dalam satu dekade terakhir.

"Jumlah orang yang mengalami hipertensi, itu nggak turun di Indonesia. Apa hanya di Indonesia? Nggak, di dunia juga, jadi itu tantangan global," ujar Ketua InaSH, dr. Erwinanto, Sp.JP(K), FIHA saat 17th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH), di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Jumat (24/2/2023).

Oleh karena itu, upaya pencegahan hipertensi yang optimal, terlebih bagi mereka yang memiliki tekanan darah normal tinggi. Hipertensi tidak memiliki gejala maka disebut pembunuh senyap (silent killer). Untuk itu, diperlukan keaktifan masing-masing individu untuk memeriksa tekanan darahnya, agar mengetahui ia memiliki potensi hipertensi atau tidak.

"Siapa yang berpotensi terkena hipertensi? Ya mereka yang memiliki tekanan darah normal tinggi, yaitu 130 sampai 139 per 85 sampai 89. Datanya cukup tinggi, 40 persen orang dengan tekanan darah ini berpotensi hipertensi 2 tahun ke depan," kata Dokter Erwinanto.

"Inilah diperlukan informasi agar orang-orang memeriksakan tekanan darah. Begitu diketahui tekanan darahnya normal tinggi, paling tidak memeriksakan tekanan darahnya setahun sekali. Kalau lebih rendah, dia bisa periksa 3 atau 5 tahun sekali," tambahnya.

Orang yang memiliki tekanan darah normal tinggi harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Upaya ini untuk mencegah mereka menjadi penderita hipertensi.

"Jika tekanan darah normal tinggi, perlu diubah perilakunya. Diet yang baik, rendah garam, olahraga, jangan gemuk, dan sebagainya. Tujuannya agar dia tidak hipertensi di masa yang datang," tuturnya.

Lebih lanjut, Dokter Erwinanto mengatakan pencegahan sejak dini sangat diperlukan, karena  jika sudah menderita hipertensi, maka tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikendalikan. Penderita harus meminum obat seumur hidup karena hipertensi adalah penyakit kronik.

"Kalau sudah hipertensi, dia akan makan obat. Apakah jika tekanan darahnya normal, dia boleh berhenti minum obat? Nggak boleh, karena ini penyakit kronik. Tekanan darah turun bukan karena sembuh, tapi karena dikontrol obat. Obatnya berhenti, maka naik lagi. Maka perlu cek tekanan darah untuk tahu pencegahan diri, dan jika sudah hipertensi minumlah obat seumur hidup," pungkas Dokter Erwinanto.