Hasil Survei: Mayoritas Warga Solo Lebih Rela Gibran Maju Pilkada Jateng Dibanding DKI Jakarta
ERA.id - Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) merilis kembali survei mengenai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Kali ini survei tersebut mengenai karir politik Gibran pada pemilu 2024 mendatang.
Dari survei ini, dilihat bahwa masyarakat Solo lebih rela jika Gibran maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah dibandingkan dengan DKI Jakarta. Survei ini dilaksanakan pada 15-25 Februari 2023 dengan 560 koresponden dengan wawancara eksklusif di 56 titik di Solo.
”Tingkat kerelaan masyarakat jika Gibran maju dalam Pilgub Jawa Tengah sebesar 68 persen, sementara yang kurang rela sebanyak 28 persen dan yang tidak rela sebesar 2,7 persen. sementara untuk yang sangat tidak rela ada 0,2 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 1,3 persen,” kata Kepala Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri, Suwardi saat ditemui Senin (27/2/2023).
Menurutnya terminologi kurang rela ini dimaknai sebagai keraguan. Sehingga bisa diartikan menjadi rela atau tidak rela jika Gibran maju dalam Pilgub Jateng. Apalagi survei sebelumnya, masyarakat Solo sangat puas dengan kinerja kepemimpinan Gibran yang mencapai 96 persen.
”Nampaknya masyarakat Solo memiliki standar kepemimpinan yang sangat tinggi. Dengan tingkat keluasan yang sangat tinggi pula,” ucapnya.
Sementara pada kuisioner dengan pertanyaan bagaimana jika Gibran maju ke Pilgub DKI, warga Solo yang kurang rela cenderung naik menjadi 38 persen. Sedangkan yang rela sebanyak 45,2 persen, tidak rela sebesar 13,2 persen, sangat tidak rela 1,3 persen, dan yang tidak tahu/tidak setuju sebanyak 2,5 persen.
”Angka yang rela lebih rendah dibanding maju ke Jateng, yang kurang rela juga lebih tinggi. Artinya mereka yang tadinya rela gibran nyalon gubernur Jateng menjadi kurang rela kalau ke DKI,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Suwardi ada beberapa hal yang memengaruhi warga Solo lebih setuju Gibran maju ke Pilgub Jawa Tengah dibandingkan maju ke DKI.
"Bisa jadi mereka mempertanyakan penggantinya (Gibran) yang menyebabkan kemudian lebih rendah tingkat kerelaannya. Secara keterikatan emosional, kerelaan maju Gubernur DKI diduga lebih rendah karena akan menghadapi persiangan lebih keras dibanding Jateng," ujarnya.
Yang kedua, lanjur Suwardi, wilayah Solo masih bagian dari wilayah Jawa Tengah. Sehingga, masyarakat Solo masih bisa memberikan suara kepada Gibran dan terlibat dalam Pilgub Jateng 2024
"Tapi kalau di DKI kan sudah tidak, dari aspek itu mungkin yang menyebabkan kalau di DKI itu tingkat kerelaan masyarakat Solo lebih rendah," imbuhnya.