Lima Korban Keracunan Dirawat di RSUD Lembang, Begini Kondisinya
ERA.id - Lima korban dugaan keracunan usai menyantap makanan di acara hajatan pada Minggu (26/2/2023) dirawat di RSUD Lembang. Mereka harus mendapatkan perawatan lebih usai merasakan gejala mual, muntah hingga diare.
Direktur Utama RSUD Lembang dr Achmad Oktorudy mengatakan rumah sakit saat ini merawat lima orang warga yang diduga mengalami keracunan makanan. Terdiri dari tiga orang anak-anak dan dua orang dewasa.
"Hari ini yang dirawat di RSUD Lembang ada lima orang, tiga anak-anak dan dua orang dewasa. Tadi ada laporan datang lagi satu, mudah-mudahan tidak menambah parah penyakitnya akibat keracunan itu," ungkap Achmad saat ditemui di RSUD Lembang, Selasa (28/2/2023).
Sebelumnya tercatat ada ratusan warga Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diduga keracunan usai menyantap makanan. Sejumlah pasien di antaranya terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit.
Achmad mengungkapkan, para pasien mengeluhkan sakit diare, muntah dan mual saat datang ke rumah sakit. Mereka mengalami dehidrasi ringan. Namun, kondisinya saat ini sudah membaik.
"Alhamdulillah ini sudah membaik tadi saya sudah visit bersama manajemen struktural RSUD Lembang, dinas kesehatan saya keliling saya tanya, alhamdulillah sudah membaik semuanya," katanya.
Achmad menjelaskan apabila pasien yang dirujuk ke RSUD Lembang tidak dapat tertangani maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya seperti RSHS Bandung. Meski begitu, sejauh ini pasien dapat tertangani dengan baik.
"Alhamdulillah di sini juga masih bisa ditangani.mudah-mudahan tidak berlanjut untuk kondisi pasien," katanya.
Kepala Puskesmas Lembang Yana Mulyana mengatakan pihaknya pun fokus untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi dehidrasi. Sementara warga yang diduga mengalami dehidrasi langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
"Yang kita takutkan dari muntaber itu kan dehidrasinya itu. Karena apalagi sampe ke dehidrasi berat risikonya bisa fatal, bisa ginjal dan sebagainya dan bisa menimbulkan kematian. Itu yang kita waspadai," jelas Yana.