Pasta Gigi Mengandung Fluoride, Apakah Aman?
ERA.id - Pasta gigi umumnya mengandung fluoride. Fluoride adalah mineral alami yang ditemukan dalam tanah, air, dan beberapa jenis makanan. Lantas pasta gigi mengandung fluoride apakah aman?
Kandungan fluoride dalam pasta gigi dipercaya dapat membantu mencegah gigi berlubang dan kerusakan pada gigi lainnya. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, fluoride dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan tubuh secara keseluruhan.
Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dalam jumlah yang tepat dan mengikuti anjuran dari dokter gigi.
Apa fungsi fluoride pada pasta gigi?
Fluoride adalah mineral alami yang terkandung dalam air dan tanah. Fluoride juga sering ditambahkan ke pasta gigi, air minum, dan makanan tertentu sebagai bentuk pencegahan gigi berlubang dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Pada pasta gigi, fluoride berfungsi untuk menguatkan lapisan enamel pada gigi. Enamel gigi adalah lapisan terluar gigi yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan, seperti gigi berlubang. Fluoride bekerja dengan cara membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah kerusakan pada lapisan ini.
Selain itu, fluoride juga dapat membantu meminimalkan risiko plak dan kerak gigi, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan masalah kesehatan gigi yang lebih serius. Oleh karena itu, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride disarankan sebagai bagian dari rutinitas perawatan gigi yang sehat.
Bahaya Pasta Gigi Mengandung Fluoride
Dilansir dari penelitian yang berjudul The Fluoride Debate: The Pros and Cons of Fluoridation, fluoridasi air 'buatan' pertama untuk pengendalian karies diperkenalkan pada tahun 1945 dan 1946 di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Fluoridasi buatan diharapkan mencegah karies hingga berkurang sebanyak 50 persen. Keberhasilan fluoridasi air dalam mencegah dan mengendalikan karies gigi mengarah pada pengembangan beberapa produk yang mengandung fluoride, termasuk pasta gigi, obat kumur, suplemen makanan, dan gel, busa, atau pernis yang dioleskan atau diresepkan secara profesional.
Seperti halnya air berfluoride, ada beberapa kekhawatiran tentang kombinasi simultan fluoride yang tertelan dari garam dan pasta gigi. Data yang ada menunjukkan bahwa kombinasi ini tidak menghasilkan tingkat fluorosis email yang tidak diinginkan. Namun, pengamatan terhadap peningkatan fluorosis gigi ringan terlihat pada anak-anak yang mengkonsumsi tablet fluoride dan garam berfluoride.
Penelitian menunjukkan lebih dari 80% toksisitas fluoride terlihat pada anak-anak sebelum usia 6 tahun, karena konsumsi pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride.
Meskipun demikian, kasus toksisitas fluoride jarang terjadi pada orang dewasa di negara maju. Toksisitas akut ditandai dengan gangguan pencernaan yang tidak spesifik seperti rasa sakit, mual, muntah, dan diare.
Pada kasus yang parah, hal ini dapat berkembang menjadi disfungsi ginjal dan jantung, koma, dan pada akhirnya kematian. Namun pada anak-anak, sedikitnya 8,4 mg/kg dapat menimbulkan gejala.
Toksisitas fluoride kronis biasanya disebabkan oleh konsentrasi fluoride yang tinggi dalam air minum atau penggunaan suplemen fluoride. Selain itu, konsumsi dosis tinggi secara kronis menyebabkan fluorosis gigi dan gangguan dimana gigi menjadi berbintik-bintik.
Kemudian pada kasus yang lebih parah, hal ini menyebabkan fluorosis tulang, dimana tulang secara radiologis padat, tetapi rapuh. Patah tulang dapat terjadi, dan mungkin ada pengapuran pada ligamen dan tendon, yang menyebabkan berkurangnya mobilitas sendi. Sindrom ini juga dapat mencakup pengapuran ligamen dan tulang rawan yang luas, serta pertumbuhan tulang osteofit dan eksostosis.
Selain pasta gigi mengandung fluoride, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…