Apa Itu Suntik Mati dan Bagaimana Prosesnya
ERA.id - Selama ini tentunya kita sudah pernah mendengar istilah suntik mati. Suntik mati ditetapkan atau dipilih saat keadaan penyakit yang sudah terlalu parah, dan keluarga pasien atau pasien sendiri menyepakati atau meminta dokter untuk mengakhiri penderitaan pasien dengan euthanasia atau suntik mati. Lantas apa itu suntik mati dan bagaimana proses euthanasia ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu suntik mati?
Suntik mati atau euthanasia merupakan proses mengakhiri kehidupan seseorang yang sedang mengalami keadaan sangat sakit dengan tujuan untuk membebaskannya dari penderitaan tersebut. Suntik mati atau euthanasia ini diklaim tidak memberikan rasa sakit, atau hanya menimbulkan rasa sakit yang lebih kecil.
Seseorang yang ditetapkan untuk mendapatkan suntik mati pada umumnya menderita sebuah penyakit yang sudah sulit dan tidak bisa disembuhkan. Namun, ada beberapa kasus di mana beberapa orang sengaja mengakhiri hidupnya dengan proses ini.
Dalam sekian banyak kasus, proses euthanasia ditentukan atas dasar permintaan pasien sendiri, tetapi ada kondisi tertentu yang membuat keputusan ini dipilih oleh saudara, tenaga medis, dan oleh pihak pengadilan.
Proses suntik mati atau euthanasia hanya diberlakukan pada beberapa negara seperti Swiss, Belanda, atau Amerika. Namun, kebanyakan negara memberikan larangan terhadap pelaksanaan euthanasia atau suntik mati.
Dilansir dari BBC, suntik mati dibagi dalam berbagai bentuk, dan masing-masing memiliki alasan atau landasan kebenaran dan kesalahan masing-masing, antara lain:
Eutanasia aktif dan pasif
Dalam proses euthanasia aktif, dokter atau tenaga medis langsung dan sengaja menimbulkan kematian pasien, contohnya dengan memberikan pasien obat hingga mengakibatkan overdosis, seperti memberikan tablet sianida maupun menyuntikkan zat-zat yang mampu mematikan sistem fungsional ke dalam tubuh pasien.
Euthanasia pasif terjadi saat pasien meninggal karena para profesional medis tidak menjalankan sesuatu yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup pasien atau menghentikan mengerjakan sesuatu yang menjaga agar pasien tetap hidup.
Contoh dari euthanasia pasif ini antara lain menonaktifkan mesin penunjang hidup, melepas tabung makan, tidak menjalankan operasi yang dapat memperpanjang hidup pasien atau tidak memberikan obat yang memperpanjang hidup si pasien.
Euthanasia sukarela dan non-sukarela
Eutanasia sukarela terjadi atas dasar permintaan dari pasien maupun orang yang hendak meninggal, contohnya dengan menolak perawatan medis yang akan diberikan, menolak untuk makan, meminta perawatannya dihentikan atau mesin pendukung kehidupannya dimatikan.
Adapun euthanasia non-sukarela terjadi saat pasien dalam keadaan sadar atau tidak, sehingga ada orang lain yang menentukan keputusan atas namanya.
Euthanasia non-sukarela dapat diberikan pada kasus-kasus tertentu, misalnya pasien sedang koma, orang pikun, pasien terlalu muda (contohnya bayi), menderita keterbelakangan mental yang begitu parah dan juga gangguan otak parah.
Bantuan bunuh diri
Pada kasus ini biasanya mengacu pada kasus-kasus di mana orang yang akan mati memerlukan bantuan untuk membunuh dirinya sendiri dan meminta tenaga medis untuk menerapkan euthanasia atau suntik mati.
Euthanasia langsung
Euthanasia langsung artinya adalah memberikan perlakuan (pada umumnya untuk mengurangi rasa sakit) yang memberikan efek samping menimbulkan kematian pasien dengan cepat.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu suntik mati atau euthanasia dan beberapa kondisi tertentu saat suntik mati diberikan kepada pasien.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…