Tertarik Terapi Tanam Rambut? Kenali Dua Teknik Transplantasi, dari Keunggulan hingga Risikonya
ERA.id - Terapi tanam rambut atau transplantasi rambut merupakan rangkaian operasi di kulit kepala yang dilakukan dengan memindahkan sel rambut yang sehat ke area yang mengalami kebotakan.
Dengan transplantasi rambut, pasien dapat memiliki rambut kembali secara permanen. Untuk menentukan terapi ini, pasien wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang tepat, untuk menentukan tindakan dan obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
dr. Firman Parrol, Sp.D.V.E, Spesialis Kulit & Kelamin Bamed mengatakan, transplantasi rambut merupakan sebuah metode pengambilan rambut sehat dari donor untuk dipindahkan ke area yang mengalami kebotakan. Transplantasi rambut tidak hanya dilakukan untuk rambut kepala, namun juga rambut ketiak, alis, kelamin, dan lainnya.
"Terdapat dua teknik transplantasi rambut, yaitu follicular Unit Transplantation (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE)," ungkap dokter Firman saat ditemui Era.id dalam acara peluncuran Bamed Hair Care, belum lama ini di Jakarta.
Ia menjelaskan, masing-masing teknik memiliki keunggulan dan kekurangan namun FUE lebih sering digunakan karena skar lebih kecil, penyembuhan lebih singkat, membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit, persiapan graft minimal, dapat digunakan untuk transplantasi rambut di area selain kepala, dapat dilakukan walaupun area skalp minim, risiko kerusakan saraf dan perdarahan masif lebih kecil.
"Salah satu perkembangan terbaru dalam teknik FUE adalah FUE Sapphire. Kelebihan teknik baru ini adalah hasil lebih natural, sangat aman, terdapat efek antibacterial sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan risiko infeksi setelah tindakan sangat kecil, risiko alergi kecil, lebih presisi, penyembuhan lebih cepat, dan tidak merusak jaringan kulit,” jelasnya.