Asal Usul Ogoh Ogoh, Patung Raksasa Medium Pemurnian Roh Jahat di Bali
ERA.id - Asal usul Ogoh Ogoh di Bali cukup kompleks dan memiliki makna filosofis. Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang digunakan dalam perayaan tradisional Hari Raya Nyepi di Bali, Indonesia.
Patung ogoh-ogoh biasanya terbuat dari bambu, kayu, dan kertas, dan dihiasi dengan berbagai warna dan ornamen.
Asal usul ogoh-ogoh berasal dari tradisi Hindu di Bali, di mana patung-patung tersebut digunakan dalam upacara pengusiran roh jahat atau Bhuta Kala. Upacara pengusiran roh jahat ini disebut Ngrupuk, dan biasanya dilakukan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi.
Malam Sebelum Nyepi di Bali
Tidak hanya Melasti, malam sebelum Nyepi adalah salah satu malam yang paling istimewa di Bali. Pada malam tersebut Anda akan menyaksikan Ngrupuk-Ngrupukan, yang juga dikenal sebagai parade Ogoh-Ogoh.
Perlu diketahui, nyepi adalah hari di mana orang-orang merefleksikan diri dan merenungkan tahun yang telah dilalui dalam keheningan total.
Namun pada hari sebelum Nyepi, masyarakat Bali membuat kebisingan sebanyak mungkin. Pada siang hari, ada upacara Tawur Kesanga. Upacara ini dianggap sebagai salah satu persembahan tertinggi untuk menenangkan setan dan roh-roh halus.
Pada hari Tawur Kesanga mulai dari senja hari, orang-orang membawa obor api, membuat banyak suara di sekitar rumah, dan menempatkan persembahan.
Persembahan tersebut dimaksudkan sebagai isyarat untuk membuat makhluk gaib kenyang sehingga mereka tidak akan mengganggu manusia selama hari Nyepi.
Beberapa orang Bali bahkan percaya bahwa jika mereka membuat cukup banyak kebisingan dan ikut parade Ngrupuk di malam harinya, maka roh jahat akan meninggalkan Bali selama satu tahun penuh yang dimulai pada hari raya Nyepi.
Malam sebelum hari raya Nyepi, masyarakat Bali mengadakan Parade Ngrupuk, di mana mereka membawa patung-patung besar - yang dikenal dengan nama Ogoh Ogoh di jalan-jalan di Bali.
Ogoh-ogoh adalah boneka monster raksasa yang terbuat dari bahan ringan: Kayu, bambu, kertas, dan styrofoam. Ogoh-ogoh dibawa di atas platform bambu sepanjang parade.
Patung ogoh-ogoh mengambil bentuk mitologi, makhluk jahat dan dewa untuk mewakili aspek negatif dari makhluk hidup dan mengkritik masyarakat dan isu-isu terbaru.
Asal Usul Ogoh Ogoh
Dilansir dari volunteer programs bali, nama Ogoh Ogoh berasal dari bahasa Bali "ogah-ogah", yang berarti "mengguncang", dan mewakili “Bhuta-Kala” atau roh jahat, sifat-sifat buruk yang perlu dijauhkan dari manusia.
Banyak penduduk lokal dari komunitas Banjar akan membawa Ogoh-Ogoh mereka dalam konvoi, mengguncang-guncangkannya agar terlihat bergerak dan menari. Tentu saja, setiap Ogoh-Ogoh memiliki fungsi yang berbeda, sehingga saat digerakkan akan menghasilkan gerakan yang berbeda pula.
Parade Ogoh Ogoh diakhiri dengan api unggun yang tak terhitung jumlahnya untuk membakar patung ogoh-ogoh secara seremonial.
Banyak yang berpendapat bahwa Ogoh Ogoh telah digunakan sejak zaman kerajaan Bali kuno Dalem Bangkiang. Ogoh Ogoh telah telah digunakan pada masa itu sebagai bagian integral dalam upacara kremasi.
Ada juga yang percaya bahwa boneka-boneka raksasa tersebut pertama kali terinspirasi oleh ritual dari desa Selat, di mana boneka-boneka ini digunakan sebagai media untuk mengusir roh-roh jahat.
Selain itu, Orang Bali percaya bahwa roh-roh jahat berpindah ke dalam patung raksasa yang mereka buat, untuk kemudian membuat suara bising (memainkan alat musik) dan mengusir dengan cara dibakar.
Pembakaran ogoh-ogoh adalah tindakan pemurnian yang penting bagi penduduk Bali untuk menyambut tahun baru dan Nyepi pada keesokan harinya.
Akan tetapi, sekarang banyak desa yang menyimpan Ogoh-Ogoh mereka dan menaruhnya di gedung komunitas mereka untuk dipamerkan ke desa-desa lain. Sebenarnya, dalam beberapa tahun terakhir ini pawai Ogoh-Ogoh tidak hanya seremonial, namun telah menjadi kompetisi dan tradisi antar desa untuk membuat Ogoh-Ogoh yang paling besar, paling menakutkan, dan paling berat.
Selain asal usul ogoh ogoh, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…