6.000 Porsi Makan Berat hingga 30 Ton Kurma Dibagikan Masjid Raya Sheikh Zayed Selama Ramadan
ERA.id - Selama Bulan Ramadan Masjid Raya Sheikh Zayed (MRSZ) Solo membagikan takjil gratis berupa 6.000 porsi makanan berat dan 30 ton kurma. Makanan ini dibagikan untuk para jemaah masjid.
"Setelah azan magrib jamaah diminta langsung berbuka puasa dan makan berat. Selesai berbuka mereka kemudian bisa langsung salat. Kami sediakan tiga tenda untuk mereka berbuka," kata Member of Imam Besar Join Comittee Indonesia, Anas Farkhani dikutip Jumat (24/3/2023).
Sementara itu, Asisten Direktur Operasional Join Commute Indonesia, Bagus Sigit Setiawan mengatakan sajian 30 ton kurma didatangkan langsung dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan satu kontainer. Namun jumlah yang dibagikan tiap harinya akan dibatasi.
"Insyallah enam ribu (takjil) per hari. Itu terbatas, kurang lebih enam ribu. Makan takjil tetap di luar masjid. Insya Allah bisa memenuhi kebutuhan selama Ramadan," ungkap Bagus.
Sementara 6.000 porsi takjil akan hadir dengan menu makanan khas Indonesia, dengan sekali waktu menghadirkan menu khas Timur Tengah. Namun ia menjelaskan, terbatasnya jumlah takjil akan berisiko membuat pengunjung tak mendapat menu makanan berat. Untuk itu, pihaknya menyediakan menu tambahan berupa kurma dan air mineral.
Pengunjung diperbolehkan membawa makanan sendiri, namun tak boleh dibawa ke dalam masjid. "Di bawah bangunan masjid tidak boleh dhahar (makan-red), tidak boleh minum. Maka kami siapkan tenda dhahar di situ ada karpet bersih di situ," katanya.
Selama Ramadan, akan ada beberapa peraturan yang diberlakukan selama pelaksanaan kegiatan, Seperti salat tarawih, itikaf maupun salat wajib lima waktu.
"Ada jadwalnya ruang utama ini hanya dimasuki setengah jam sebelum salat wajib dan setengah jam setelah salat wajib," katanya.
Pada hari biasa jumlah jamaah Masjid Zayed mencapai 40.000 umat. Padahal kapasitas Masjid Zayed ini hanya bisa menampung 10.000 jamaah saja.Maka selama bulan Ramadan, pengelola membuat aturan khusus untuk ruang utama atau Main Prayer jamaahnya dibatasi agar jalannya ibadah tetap khidmat.
"Ini dilonggarkan khusus buat Ramadan kebutuhan itikaf. Salat tarawih panjang waktunya diperlonggar. Kepentingan dibatasi kepentingan jamaah, ruang utama salat bersih nyaman untuk umat beribadah," katanya.