Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal dalam Islam yang Harus Diketahui

ERA.id - Meskipun sama-sama zakat, namun terdapat perbedaan zakat fitrah dan zakat mal ditinjau dari Islam. Apa saja perbedaan antara keduanya? Mari simak artikel berikut ini.

Zakat fitrah dan zakat mal memiliki perbedaan dalam objek, waktu, jumlah, dan penerima zakatnya. Meskipun demikian, keduanya sama-sama penting dalam ajaran Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

  1. Waktu Zakat

Dilansir dari laman resmi Baznas Jawa Barat, zakat Fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim menjelang idul fitri pada setiap bulan suci Ramadhan.

Sementara itu, zakat maal (harta) adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim sesuai dengan Nisab dan haulnya. Waktu pengeluaran zakat mal juga tidak dibatasi, jadi bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syarat zakat terpenuhi.

  1. Turunan Zakat

Kemudian jenis zakat mal pada akhirnya menghasilkan banyak jenis zakat diantaranya : zakat penghasilan, perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, hasil temuan, obligasi, tabungan, emas dan perak dan lainnya. Masing-masing jenis zakat memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

  1. Hukum

Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap individu muslim yang mampu, sedangkan zakat mal hanya dikenakan pada harta yang mencapai nisab (jumlah tertentu) dan telah berada pada kepemilikan individu selama satu tahun.

  1. Besaran Zakat

    Besaran zakat fitrah dan mal berbeda (unsplash)

Besaran zakat fitrah ditetapkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang sesuai dengan harga makanan pokok yang berlaku pada saat itu. Sedangkan besaran zakat mal ditentukan sebesar 2,5% dari total nilai harta yang dimiliki.

  1. Sasaran

Zakat fitrah diberikan pada fakir miskin dan mustahik yang berhak menerima, sedangkan zakat mal dapat diberikan pada delapan golongan penerima zakat yang telah dijelaskan dalam Al-Quran.

terdapat 8 golongan penerima zakat (Unsplash)

Zakat diberikan pada delapan golongan penerima zakat yang telah dijelaskan dalam Al-Quran, yaitu:

●        Fakir miskin

●        Mustahik, yaitu orang yang kurang mampu

●        Amil, yaitu orang yang ditugaskan mengumpulkan zakat dan mendistribusikannya

●        Mu'allaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menstabilkan keimanan dan ketaatannya terhadap Islam

●        Riqab, yaitu budak yang ingin memerdekakan dirinya

●        Gharimin, yaitu orang yang memiliki hutang yang tidak mampu untuk dibayarkan

●        Fisabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah SWT, misalnya dalam kegiatan dakwah atau jihad

●        Ibnu sabil, yaitu orang yang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal.

Apa tujuan dan manfaat zakat?

Selain beberapa perbedaan yang sudah dijelaskan di atas, terdapat tujuan dan manfaat zakat dalam Islam berikut, diantaranya:

  1. Memperkuat hubungan antara manusia dengan Allah SWT

Zakat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, dengan membayar zakat seseorang menunjukkan ketaatannya dan mengakui bahwa seluruh harta yang dimilikinya adalah milik Allah SWT.

  1. Meningkatkan kepedulian sosial

Zakat dapat membantu meningkatkan kepedulian sosial dan mempererat hubungan antara kaum muslimin. Zakat juga memberikan kesempatan kepada orang yang lebih beruntung dalam hal harta untuk membantu orang yang kurang mampu.

  1. Meringankan beban orang yang kurang mampu

Zakat bertujuan untuk membantu meringankan beban hidup orang yang kurang mampu, seperti fakir miskin, mustahik, orang yang terkena musibah, dan lain-lain.

  1. Menyeimbangkan distribusi kekayaan di masyarakat

Zakat dapat membantu menyeimbangkan distribusi kekayaan di masyarakat, sehingga meminimalkan kesenjangan sosial dan mengurangi kemiskinan.

  1. Mendidik manusia untuk berbagi

Zakat dapat mendidik manusia untuk berbagi dengan sesama dan meningkatkan kesadaran tentang kepentingan berbagi dengan orang lain.

  1. Membersihkan harta dari sifat kikir dan rakus

Zakat membantu membersihkan harta dari sifat kikir dan rakus yang dapat merusak karakter seseorang.

  1. Mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT

Dengan membayar zakat, seseorang akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT, serta dijamin oleh Allah SWT akan diberi pengganti yang lebih baik lagi di dunia dan di akhirat.

Dengan demikian, zakat memiliki banyak tujuan dan manfaat yang penting dalam Islam, baik untuk kemaslahatan individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Selain perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman