Ogah Tanggung Jawab, Pelajar SMK di Cianjur Bunuh Pacarnya yang Hamil dengan Senapan Angin
ERA.id - Pelajar SMK di Cianjur tega membunuh pacarnya dengan senapan angin dan membuang jasadnya ke sungai karena menolak bertanggung jawab atas kehamilan sang pacar.
Awalnya, jasad seorang gadis ditemukan di Sungai Ciparay, Sukanagara, Cianjur pada Minggu (23/4/2023) dengan luka-luka di tubuhnya. Korban berinisial RP diketahui merupakan siswi SMK di Cianjur.
Beberapa jam setelah penemuan jasad korban, polisi menangkap dua orang pelaku berinisial AG dan D di rumah masing-masing. AG diketahui merupakan pacar korban dan menjadi dalang dari pembunuhan tersebut.
"Pelaku utama yakni AG punya hubungan asmara dengan korban. Sedangkan D diduga terlibat dan ada di lokasi saat kejadian pembunuhan korban," ungkap Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, Senin (24/4/2023). Barang bukti berupa tali, senapan angin, hingga kendaraan yang digunakan pelaku saat pembunuhan ikut diamankan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Kapolsek Sukanagara AKP Tio memaparkan bahwa korban tewas akibat tembakan senapan angin dari jarak dekat di bagian kepala belakang.
Korban dan pelaku bertemu di perkebunan karet pada Minggu sore (23/4/2023) tak jauh dari rumah korban. Mereka terlibat cekcok karena AG ogah mengakui anak korban dan menolak bertanggung jawab atas kehamilannya.
Ketika korban beranjak pergi, tiba-tiba AG menembaknya dengan senapan angin dari jarak sekitar dua meter. Korban lalu tersungkur kesakitan sebelum dihabisi AG dengan tembakan kedua di bagian kepala belakang dari jarak kurang dari satu meter.
"Pelaku utama yakni AG menembak korban dua kali dengan senapan angin. Yang pertama membuat korban tersungkur, kemudian dirasa korban masih hidup, pelaku kembali menembak korban dengan senapan angin di bagian kepala belakang," kata Tio, Selasa (25/4/2023).
Setelah itu pelaku mengikat leher korban dengan tali lalu menyeret dan mengangkut tubuhnya ke atas pikap. Selanjutnya korban dibuang ke sungai dari atas jembatan.
"Setelah korban dibunuh, kemudian diangkut ke pikap dan dibuang ke sungai. Ketika menemukan sungai, korban langsung dibuang dari atas ke bawah sungai sedalam 5 meter," lanjut Tio.
Saat ini jenazah RP tengah diotopsi di RSUD Sayang.