Perayaan Peh Cun di Berbagai Daerah di Indonesia

ERA.id - Perayaan Peh Cun adalah sebuah tradisi yang penuh warna dan keceriaan, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Tionghoa di berbagai daerah di Indonesia.

Setiap tahunnya, Peh Cun dirayakan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan menjadi tradisi daerah yang tidak terpisahkan. Di Indonesia, Peh Cun secara rutin dirayakan di berbagai daerah seperti Semarang, Yogyakarta, dan Tangerang.

Perayaan Peh Cun di Indonesia

  1. Peh Cun Tertua di Indonesia

    Rangkaian Acara Peh Cun 2023 di Tangerang (Twitter)

Perayaan Peh Cun di Sungai Cisadane, Tangerang, memiliki sejarah yang panjang dan dianggap salah satu yang tertua di Indonesia.

Sebuah bukti keberadaan tradisi Peh Cun ini ditemukan dalam cerita sejarah tentang perahu naga Empeh Pe Cun, yang disumbangkan oleh Kapitan Oey Khe Tay kepada Kelenteng Boen Tek Bio pada abad ke-19. Pada tahun 1911, perahu tersebut berpartisipasi dalam lomba perahu Peh Cun namun mengalami kecelakaan dan patah menjadi dua.

Meski demikian, perahu tersebut tetap melanjutkan perlombaan dengan penuh semangat dan berhasil meraih kemenangan. Sampai hari ini, sisa-sisa perahu tersebut masih ada dan dijaga oleh keturunan pemimpin Kelenteng Boen Tek Bio

  1. Sungai Cisadane

Setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Khongcu Lek, masyarakat peranakan Tionghoa yang tinggal di sekitar Sungai Cisadane mempersiapkan diri untuk perayaan yang istimewa. Perayaan ini dipenuhi dengan berbagai acara dan tradisi peranakan yang terkait dengan Peh Cun. Masyarakat Tionghoa menyebut Peh Cun sebagai Hari Twan Yang. Pada hari ini, pada waktu Twan Ngo sekitar pukul 11.00 hingga 13.00, diyakini sebagai waktu yang baik untuk memetik tanaman obat. Selain itu, masyarakat Tionghoa juga melaksanakan sembahyang Twan Yang dan melibatkan diri dalam berbagai tradisi lainnya.

Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Peh Cun di Sungai Cisadane adalah lomba perahu naga. Tradisi ini muncul karena pengaruh kebudayaan sungai pada zaman Dinasti Ciu. Dalam buku yang berjudul "Hari Raya Twan Yang (Hari Kehidupan)" yang diterbitkan oleh perkumpulan keagamaan dan sosial Boen Tek Bio, tercatat bahwa tradisi lomba perahu naga bermula dari peristiwa yang terjadi di Sungai Bek Lo.

  1. Pontianak

Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, perayaan Peh Cun dirayakan dengan semarak oleh masyarakat Hakka dan Tiochiu dalam bentuk "pesta air". Mereka bersama-sama mandi tengah hari di Sungai Kapuas dan saling melempar air.

Para pengunjung juga dapat menikmati perayaan ini dengan naik kapal wisata atau menyewa perahu. Bahkan beberapa pompa pemadam kebakaran turut menyemprotkan air ke kerumunan orang-orang yang berpartisipasi. Selain itu, kicang (bakcang kecil tanpa isi) juga dibagikan secara gratis kepada para pengunjung.

  1. Bangka-Belitung

Sementara itu, perayaan Peh Cun di Bangka-Belitung diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti tamasya ke pantai, lomba dayung perahu, dan melemparkan bakcang ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada Khut Goan.

Tradisi lainnya terkait dengan musim, di mana orang mendirikan telur dan mandi dengan air sumur pada tengah hari. Air sumur yang diambil pada pukul 12:00 siang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan mampu menjaga keawetan.

Di Desa Bakik, Jebus, Bangka Barat, terdapat sebuah sumur legendaris yang disebut "sumur dewa" karena airnya menjadi dingin secara ajaib pada saat tengah hari perayaan Peh Cun.

Selain perayaan peh cun, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman