Batas Aman Manusia di Kedalaman Laut dan Berapa Lama Dapat Bertahan di Dalam Air
ERA.id - Ketika membicarakan laut yang lebih dalam, mungkin akan muncul pertanyaan yang sering kali menghantui pikiran: Berapakah batas aman manusia di kedalaman laut ?
Lautan, dengan kegelapannya yang misterius dan tekanan air yang melampaui batas pemahaman kita, menjadi lingkungan yang sangat menantang bagi manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, kita telah mampu menyelam ke kedalaman yang sebelumnya tak terjangkau. Tetapi, sampai sejauh mana manusia dapat turun sebelum mencapai batas keamanannya?
Berapa lama orang bisa bertahan di dalam air?
Rata-rata, manusia mampu menahan napas di dalam air selama 30 hingga 90 detik sebelum perlu bernapas kembali. Namun, dengan latihan khusus dan bantuan ahli, waktu menahan napas dapat ditingkatkan. Beberapa individu memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menahan napas di dalam air.
Rekor dunia untuk menahan napas di dalam air saat ini dipegang oleh Budimir Sobat dari Kroasia. Pada tanggal 27 Maret 2021, ia berhasil menahan napas selama 24 menit 37 detik, menciptakan prestasi yang mengesankan.
Selain itu, suku Bajau atau Bajo, yang tinggal di perairan Kalimantan, Indonesia, serta wilayah Filipina dan Malaysia, juga terkenal dengan kemampuan mereka dalam menyelam. Suku ini dapat menyelam hingga kedalaman 60 meter selama 13 menit tanpa menggunakan alat bantu.
Namun, penting untuk diingat bahwa kemampuan individu untuk menahan napas di dalam air dapat bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latihan, kebugaran fisik, dan faktor genetik. Selalu penting untuk melibatkan diri dalam kegiatan air dengan kesadaran akan batasan pribadi dan mengikuti aturan keselamatan yang berlaku.
Batas Aman Manusia di Kedalaman Laut
Menurut Laboratorium Lingkungan Kelautan Pasifik yang dimiliki oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (PMEL NOAA), paru-paru manusia tanpa bantuan alat hanya dapat bertahan pada tekanan maksimal 3 - 4 atmosfer, atau setara dengan kedalaman 30 - 40 meter.
Selanjutnya, dalam dunia selam scuba, kedalaman 332 meter telah disepakati sebagai batas terdalam yang dapat dicapai oleh penyelam, seperti yang berhasil dicapai oleh Ahmed Gabr pada tahun 2014. Kedalaman ini juga menandakan bahwa cahaya mulai benar-benar hilang dan suhu di bawah sana sangat dingin.
Meskipun batas maksimum untuk penyelaman adalah sekitar 40 meter (atau 50 meter menurut BSAC), sebagian besar penyelam memilih untuk menjelajahi kedalaman antara 10 hingga 30 meter.
Kedalaman yang lebih besar membutuhkan perencanaan yang lebih hati-hati dan langkah-langkah pencegahan tambahan. Tekanan air yang lebih tinggi di kedalaman laut yang dalam membawa risiko dekompresi bagi para penyelam.
Selain itu, saat berada di kedalaman yang lebih dalam, penyelam harus meluangkan waktu lebih lama untuk naik ke permukaan. Mereka perlu melakukan berhenti "tanpa dekompresi" yang lebih lama untuk menghindari terjadinya penumpukan gelembung berbahaya dalam darah.
Apa yang akan terjadi jika kita menyelam terlalu dalam?
Penyelaman yang terlalu dalam dapat menghadirkan risiko serius, bahkan berpotensi fatal, bagi para penyelam. Tekanan udara dan air di kedalaman yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang berpotensi mematikan. Selain itu, tekanan air yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia, mengancam integritas struktur fisiknya.
Tubuh manusia memiliki batasan dalam melakukan penyelaman. Saat mencapai kedalaman tertentu, risiko dan bahaya yang terkait dengan tekanan air dan kondisi lingkungan menjadi lebih besar. Karena itu, penting bagi penyelam untuk memahami dan menghormati batasan tersebut, serta mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan dalam kegiatan penyelaman.
Keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam menjelajahi kedalaman laut. Dalam melakukan penyelaman, penting bagi penyelam untuk memperhatikan batasan tubuh mereka dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka di bawah air.
Selain batas aman manusia di kedalaman laut, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…