Gerindra Respons Isu Penculikan dan Pelanggar HAM yang Menyinggung Prabowo Jelang Pilpres

ERA.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mendapatkan kiriman narasi negatif jelang pemilu.

Bentuknya seperti narasi negatif yang usang namun diputar kembali, maupun narasi negatif baru. Hal itu diungkap Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

“Setiap memasuki tahun perjuangan, Pak Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan," kata Dasco, Minggu.

Menurut dia, narasi negatif baru untuk mendegradasi posisi Prabowo tersebut dimainkan oleh mereka yang gamang dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi.

"Publik sudah cerdas dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini karena semua tudingan yang ditujukan sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ucapnya.

Adapun teranyar, lanjut dia, narasi negatif baru menyangkut isu politik identitas tersebut bertujuan untuk membenturkan Prabowo Subianto dengan umat Islam.

“Di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie (Wakil Ketua Dewan Pembina PSI) bahwa Pak Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang diplintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.

Untuk itu, Dasco mengimbau agar media massa mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran perihal pemberitaan dengan narasi negatif yang membingungkan publik tersebut.

“Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi. Sebagian media massa yang memuat narasi yang kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi,” tuturnya.

Dia menginstruksikan para kader partainya agar tidak terprovokasi terhadap narasi propaganda negatif tersebut dan tidak menyerang balik pihak mana pun.

Sebaliknya, ujarnya, menyampaikan sederet prestasi dan kontribusi Prabowo Subianto kepada negara dan rakyat. "Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," ucapnya.

Tak hanya dapat merusak elektabilitas Prabowo, dia menilai narasi negatif dan fakta yang tidak terverifikasi menyangkut politik identitas itu dapat memberikan dampak stabilitas negara.

"Publik sudah cerdas, Pak Prabowo bukanlah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Pak Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apa pun agamanya, apa pun sukunya, dan apa pun latar belakangnya, nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya," paparnya.

Terlepas dari hal tersebut, Dasco menegaskan bahwa Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan Pemilu 2024 dengan penuh kedamaian, kegembiraan, dan kesejukan.

Dia mengajak para kader Gerindra untuk menggunakan sisa waktu menuju Pemilu 2024 dengan tetap gigih berjuang, hadir, dan berkontribusi di tengah masyarakat.

"Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam," kata dia.