Gangguan Kecemasan Saat Tidur: Pengertian, Faktor Risiko, dan Gejala

ERA.id - Gangguan tidur seperti insomnia maupun sleepwalking, adalah sebuah masalah yang tidak dapat diremehkan begitu saja. Sebab tidur merupakan kebutuhan penting yang cukup berpengaruh terhadap kesehatan sehari-hari. Jika gangguan tidur dibiarkan, bahkan dialami selama bertahun-tahun, maka seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi sleep anxiety atau gangguan kecemasan saat tidur.

Artis Hollywood yang pernah mengalami kondisi serupa adalah Jennifer Aniston. Menurut pengakuannya, kondisi ini bermula dari insomnia dan sleepwalking yang dialaminya selama puluhan tahun tanpa ditangani dengan tepat. Jennifer Aniston juga pernah berada di titik mengkhawatirkan, yaitu sleep anxiety. Kondisi tersebut dapat dikatakan lebih mengkhawatirkan dari hanya sebatas gangguan tidur.

Mengenal Sleep Anxiety atau Gangguan Kecemasan Saat Tidur

Gangguan kecemasan tidur atau sleep anxiety merupakan ketakutan atau kekhawatiran akan tidur. Seseorang mungkin khawatir tidak mampu tidur di malam hari. Beberapa orang juga mempunyai fobia atau ketakutan yang berbeda tentang tidur, yang disebut juga dengan somniphobia.

Pengidap sleep anxiety kerapkali berpikir tentang sesuatu yang buruk akan terjadi pada saat mereka tidur. Mereka juga merasa tidak boleh tidur sebab mereka merasa harus tetap waspada dan terjaga.

Illustration (Cottonbro/Pexels)

Selain itu, gangguan tidur dan kejiwaan, seperti kecemasan, dapat berjalan secara beriringan. Jika seseorang mempunyai gangguan kecemasan, kemungkinan ia merasa sulit untuk tertidur atau tetap tertidur. Demikian pula jika seseorang mempunyai gangguan tidur, ia mungkin merasa cemas atau takut sebelum tidur.

Hal tersebut disebabkan mereka merasa takut tidak mendapatkan istirahat yang diperlukan. Salah satu kondisi umumnya juga memperparah kondisi lainnya, sehingga dapat terasa seperti siklus yang tidak pernah berakhir.

Stres dan kecemasan memicu tubuh untuk melepaskan hormon yang membantu tubuh bereaksi dengan cepat untuk menghindari bahaya. Namun jika seseorang memiliki kecemasan kronis, ia mungkin merasa stres atau khawatir sepanjang waktu. Ia juga mungkin merasa takut terhadap situasi sehari-hari, seperti mengemudi kendaraan atau bahkan tertidur.

Kadar hormon yang tinggi secara kronis ini, terutama sebelum tidur, dapat menjadikan tubuh sulit untuk rileks. Seseorang akan merasa kesulitan untuk tidur, bahkan jika berhasil tidur, bisa jadi ia akan terbangun pada malam hari dengan kondisi stres sehingga selanjutnya tidak dapat tidur lagi.

Kombinasi kecemasan dan insomnia juga dapat diakibatkan oleh kondisi saat hormon tiroid dalam aliran darah dan metabolisme tubuh melambat (hipotiroidisme). Penelitian menyimpulkan bahwa kecemasan dapat berpengaruh terhadap tidur rapid eye movement (REM). Hal ini adalah fase tidur ketika seseorang cenderung mengalami mimpi yang jelas. Jika seseorang mempunyai kecemasan, mimpi yang ia rasakan bisa jadi mengganggu atau berubah menjadi mimpi buruk yang menjadikannya terbangun dari tidur.

Faktor Risiko Bagi Seseorang yang Alami Sleep Anxiety

Sleep anxiety tentunya dapat memengaruhi orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Seseorang lebih cenderung mengalami sleep anxiety jika mengalami gangguan tidur seperti di bawah ini:

  • Sleep apnea.
  • Tidur berjalan atau sleepwalking.
  • Insomnia.
  • Narkolepsi.
  • Sindrom kaki gelisah.

Pengidap gangguan kesehatan mental di bawah ini juga dapat memperbesar gangguan sleep anxiety:

  • Depresi.
  • Kecanduan narkoba atau alkoholisme.
  • Gangguan panik.
  • Gangguan kecemasan.
  • Gangguan bipolar.
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD).
  • Skizofrenia.

Gejala dan Komplikasi Sleep Anxiety

Sementara itu, gejala sleep anxiety adalah perubahan perilaku, antara lain:

  • Gugup.
  • Kegelisahan.
  • Perasaan terbebani.
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
  • Sifat lekas marah.
  • Rasa bahaya atau malapetaka akan datang. 

Sementara itu efek fisik sleep anxiety dapat berupa:

  • Pernafasan cepat.
  • Berkeringat.
  • Masalah pencernaan.
  • Detak jantung cepat.
  • Otot-otot tegang.
  • Gemetaran.

Demikianlah ulasan tentang gangguan kecemasan saat tidur, semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…