Mengenal Apa Itu Orgy dan Sejarah Ritual Seks Masa Lalu
ERA.id - Ketika orang mendengar kata “orgy” dapat memicu berbagai reaksi dan asumsi. Bagi Anda yang penasaran dan belum mengetahui istilah tersebut, mari mengenal apa itu orgy lebih dalam.
Orgy merupakan sebuah fenomena seksual yang telah dikenal selama ribuan tahun dalam sejarah manusia. Meskipun sering menjadi topik kontroversial dan tabu, pemahaman yang lebih dalam tentang apa sebenarnya sebuah orgy menarik dikaji lebih dalam.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dan mengenal apa itu orgy, membedah mitos dan fakta, serta melihat beberapa konteks historis dan budaya di mana aktivitas semacam ini telah ada.
Mengenal Apa Itu Orgy
Dilansir dari Psychology Today kata 'orgi', yang berasal dari bahasa Yunani 'orgion', masuk ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1560-an dengan arti 'perayaan yang bebas dan tidak terkendali'.
Pada masa lalu orang-orang menganggap orgi sebagai pesta seks yang melibatkan hubungan seks terbuka dan tanpa hambatan antara beberapa orang. Tetapi pada awalnya, 'orgia' merujuk kepada upacara rahasia dalam kultus misteri Yunani kuno seperti Misteri Dionisus dan Kultus Cybele, yang tujuannya utamanya adalah bersatu secara ekstatis dengan yang ilahi.
Perlu diketahui Dionisus (yang dianggap seperti Yesus karena meninggal dan dilahirkan kembali) adalah dewa anggur, regenerasi, kesuburan, teater, dan ekstase keagamaan. Dionisus adalah dewa penting dan yang paling dipuja sekitar waktu ekuinoks vernal.
Prosesi Orgy di Masa Lalu
Prosesi orfy dimulai saat matahari terbenam, dipimpin oleh pembawa obor yang diikuti oleh pembawa anggur dan buah-buahan, musisi, serta sekelompok peraya yang mengenakan topeng dan telanjang.
Di belakang peraya terdapat patung kemaluan raksasa yang melambangkan kebangkitan Dewa Dionisus. Semua orang lalu menyanyi dan menari, serta berteriak menyebut nama dewa di antara lelucon kasar dan hal-hal cabul.
Kemudian setibanya di sebuah ruang terbuka kerumunan tersebut menjadi liar dengan minum, menari, dan melakukan berbagai jenis hubungan seks. Mereka merasa dewa ada dalam anggur, dan dengan meminumnya akan dirasuki oleh roh dewa.
Dalam pesta seks orgy juga terdapat hewan perlambangan dewa yang kemudian dikejar, dicerabut dengan tangan kosong, dan dimakan mentah dengan darah yang masih hangat dan menetes.
Kepercayaan terhadap Dewa Dionisius tersebut telah menggiring menuju irrationalitas dan kekacauan. Dalam bukunya yang berjudul "The Birth of Tragedy" (1872), filsuf Friedrich Nietzsche mengakui ritual tersebut sebagai kekuatan primordial dan universal:
“Baik melalui pengaruh minuman narkotika, yang di mana semua orang dan masyarakat primitif berbicara, atau melalui datangnya musim semi yang kuat, yang melahirkan kegembiraan melalui seluruh alam, kegembiraan Dionisius tersebut muncul.
Saat kekuatannya bertambah, subjektifitas lenyap menjadi lupa akan diri sendiri. Pada Abad Pertengahan Jerman di bawah pengaruh yang sama dari Dionisius, kerumunan yang terus tumbuh terus berdansa dari satu tempat ke tempat lain, sambil bernyanyi dan menari.
Dalam tarian St. John dan St. Vitus, kita bisa melihat korus Bacchic orang Yunani sekali lagi, dan pendahulunya di Asia Minor, hingga ke Babilon dan upacara Sacaea yang berlebihan.”
Lebih dari semua itu, masyarakat abad pertengahan mengubah orgy menjadi perayaan kehidupan dan kekuatan hidup yang menyegarkan, membebaskan, dan dalam banyak hal menjadi sangat religius.
Selain mengenal apa itu orgy, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…