Ramal Sosok Jessica Wongso Pelaku Kopi Sianida, Anak Indigo: Dia Menyimpan Banyak Cerita

ERA.id - Anak indigo yang terkenal di TikTok, Ahmad Oxavia Rahman meramal sosok Jessica Wongso si pelaku 'kopi sianida'. Jessica Wongso menjadi ramai usai film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.

Banyak netizen menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna. Sebab, Jessica Wongso masih bingung dengan kasus yang menjeratnya. Selain itu, pihak dari Jessica tidak diberi ruang untuk berbicara dihadapan publik.

Melalui akun TikTok-nya, sang anak indigo menyampaikan ramalannya mengenai sosok Ahmad Oxavia Rahman. Berdasarkan mata batinnya, ia melihat aura wajah Jessica sangat tenang dan menyimpan banyak cerita.

"Terawang Jessica Wongso. Dari auranya, sangat terlihat kalau dia karakternya sangat tenang. Dia menyimpan banyak cerita yang sulit dia utarakan," katanya, dikutip dari akun TikTok @semut002.

Lebih lanjut, Ahmad Oxavia Rahman mengungkapkan Jessica Wongso menyendiri karena tidak ada yang mempercayainya sampai detik ini.

"Karena dia merasa untuk saat ini belum ada yang bisa dia percaya," ungkapnya.

Ahmad Oxavia Rahman mengatakan suatu saat nanti Jessica Wongso menemukan orang yang dipercayainya. Menurutnya, Jessica Wongso akan menemukan sosok baik hati dan percaya dengan curhatannya.

"Semoga dia menemukan orang yang dia percaya. Karena saya yakin bahwa dia butuh sosok yang benar-benar bisa mendengarkan curhatan hatinya," imbuhnya.

Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso menjawab berbagai pertanyaan dan memecahkan misteri yang menyelubungi sosok Jessica Wongso. Banyak orang yang terlibat dalam pembunuhan itu juga diundang ke film ini.

Film ini membuat para penonton merasa banyak kejanggalan saat penetapan Jessica Wongso sebagai pelaku pembunuhan yang mendapatkan hukuman penjara 20 tahun. Banyak sekali kejanggalan kasus kopi maut sianida yang menjerat Jessica Wongso.

Mulai dari sosok ayah Mirna digambarkan sebagai orang yang memiliki kepribadian arogan dan narsistik. Kemunculan Jessica untuk berbicara dengan durasi yang sangat sedikit, itupun kemudian dia tidak diizinkan diinterview. Suami Mirna dan ketiga hakim tidak diwawancarai.

Selain itu, Mirna tidak diotopsi dan hanya diambil sampel pada lambung, empedu dan hati itupun usai 3 hari kematian. Bahkan, tidak ada bukti yang secara langsung menyebut Jessica pembunuhnya, hanya teori dari JPU dan saksi ahli saja.

Bahkan, pihak Jessica tidak diberi ruang untuk berbicara, bahkan dokter dari RSCM masih diragukan oleh pengadilan. Terakhir, ayah Mirna ingin kasus ini cepat selesai dan harus Jessica yang bersalah serta mendapatkan hukuman penjara.