Mengenal Bom Fosfor Putih, Senjata Militer yang Dilarang Dunia Internasional

ERA.id - Perang antara Israel dan pasukan Hamas memanas. Israel melancarkan serangan udara dengan bom fosfor putih di Gaza. Bagi yang belum mengenal bom fosfor putih, ini adalah senjata yang dilarang dunia internasional.

“Pesawat-pesawat tempur dan artileri Israel menggunakan (bom) fosfor putih yang dilarang dunia internasional, menghancurkan pemukiman #Al_Karama di barat laut Gaza dengan serangkaian serangan udara terus-menerus. Korban jiwa dan luka berjatuhan, sementara ambulans-ambulans dan kendaraan pertahanan sipil tak bisa mencapai area itu karena intensitas serangan udara dan penghancuran jalan-jalan,” terang Kementerian Luar Negeri Palestina melalui akun X (Twitter) @pmofa, Rabu (11/10/2023).

Mengenal Bom Fosfor Putih

Dilansir Historia, secara sederhana bom fosfor putih adalah satu dari tiga alotrop atau elemen dari fosfor dalam bentuk polimer amorf dengan kandungan mineral-mineral hidroksiapatit, flourapatit, dan klorapatit. Dua elemen yang lain adalah fosfor hitam dan merah dengan kandungan mineral yang berbeda.

Menurut Marianne E. Walsh dkk. dalam Persistence of White Phosphorus Particles in Sediment, fosfor putih ditemukan oleh Hennig Brand di Hamburg pada 1669 secara tidak sengaja. Ini terjadi saat Brand melakukan penyulingan urine menggunakan pasir (silika) dan batubara untuk mengisolasi logam dalam ekspresimen kimianya. 

Asap dari serangan Israel di Gaza (AFP)

Brand belum memahami elemen-elemen yang dikenal saat ini. Fosfor baru dikenal sebagai elemen baru pada 1772. Fosfor putih adalah lemen yang mudah terbakar. Suhu yang dihasilkan oleh pembakaran bisa mencarai 1.500 derajat fahrenheit (815 derajat celsius).

Inggris menjadi negara yang pertama kali menggunakan fosfor putih sebagai senjata militer. Inggris menggunakan fosfor putih dalam Perang Dunia I dan Pemberontakan Irak (1920). Setelah itu, Amerika Serikat juga menggunakan elemen ini sebagai senjata militer.

Fosfor putih mengalami beberapa modifikasi sebagai senjata militer dalam beberapa puluh tahun. Penggunanya juga semakin banyak, seperti AS dalam Perang Vietnam, Inggris dalam Perang Falkland/Malvinas, Rusia dalam Perang Chechen I dan Perang Chechen II, dan Israel dalam konflik dengan Gaza.

Fosfor putih menyebabkan luka bakar yang lebih parah dibandingkan bom konvensional. Asap dari lokasi pengeboman bisa membuat korbannya mendapatkan luka bakar tingkat 2, bahkan tingkat 3. Sementara, asap yang masuk ke tubuh lewat luka bakar bisa sebabkan gagal jantung, hati, atau ginjal.

Fosfor putih punya tingkat bahaya yang tinggi. Hukum internasional pun melarang penggunaannya terhadap konsentrasi sipil, baik kerumunan maupun pemukiman. Konvensi PBB untuk Senjata Konvensional 1980 juga mengatur tegas terkait penggunaan senjata fosfor putih.

Uniknya, Konvensi Senjata Kimia atau The Chemical Weapons Convention (CWC) 1992 tidak menyatakan fosfor putih sebagai senjata kimia yang dilarang dalam militer. Menurut CWC, senjata dengan kimia beracun adalah senjata beracun yang sebabkan kematian. Fosfor putih tidak dianggap sebagai senyawa beracun, padahal faktanya senjata ini sangat berbahaya.

Itulah beberapa informasi untuk lebih mengenal bom fosfor putih yang beberawa waktu lalu digunakan Israel untuk menyerang Gaza. Dapatkan informasi terbaru lainnya dengan terus mengikuti Era.id.