Gejala Mata Juling pada Anak, Jenis, dan Cara Mengatasinya

ERA.id - Mata juling atau strabismus adalah kondisi posisi kedua mata tidak sejajar dan bergerak ke arah yang tidak sama. Saat salah satu mata melihat atau mengarah lurus ke depan, mata yang lain melihat atau mengarah ke arah lain, bisa ke samping, atas, atau bawah.

Mata juling bisa dialami oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Ada beberapa hal yang menjadi gejala mata juling pada anak.

Gejala Mata Juling pada Anak

Dilansir situs web Kemenkes, gejala dan tanda mata juling adalah posisi kedua mata tidak sejajar, pergerakan mata tidak terkoordinasi (tidak bergerak bersamaan), kedua mata tidak melihat ke arah yang sama, mengalami penglihatan ganda, perlu menutup salah satu mata saat ingin fokus pada objek tertentu, dan kehilangan penglihatan.

Beberapa orang mengalami kesulitan dalam mendeteksi mata juling pada bayi atau anak. Untuk mengatasi hal itu, ada tanda tertentu yang bisa diamati. Jika bayi atau anak kerap menutup salah satu mata dan tampak sering memiringkan kepala, Anda perlu bertanya pada anak mengenai yang dirasakannya atau mungkin membawanya ke dokter untuk diperiksa.

Penyebab Mata Juling

Berdasarkan American Optometric Association, pergerakan bola mata diatur oleh 6 otot ekstraokular. Otot-otot tersebut bekerja bersamaan untuk menggerakkan mata sehingga mata bisa fokus melihat objek tertentu.

Dalam kasus mata juling atau strabismus, otot mata tidak bisa bekerja bersamaan dan sinergis. Akibatnya, salah satu mata bisa melihat ke arah depan, tetapi mata yang lain melihat ke arah berbeda. Perbedaan arah mata membuat retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak sehingga proses pengubahan sinyal menjadi gambar terganggu.

Ilustrasi anak dengan mata juling (pixabay)

Jenis Mata Juling

Berdasarkan arah mata, mata juling atau strabismus bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Mata melihat ke arah dalam disebut esotropia, mata melihat ke arah luar disebut eksotropia, mata melihat ke arah atas disebut hipertropia, dan mata melihat ke arah bawah disebut hipotropia.

Klasifikasi jenis mata juling juga bisa dilakukan berdasarkan frekuensi kejadiannya dan bagian mata mana yang terdampak. Berikut adalah penjelasannya.

1.    Esotropia akomodatif

Kondisi ini ditandai dengan salah satu mata melihat ke depan, mata yang lain bergerak ke arah dalam. Hal tersebut membuat mata butuh usaha lebih untuk bisa fokus melihat objek di sekitar. Ini adalah jenis strabismus yang paling kerap ditemukan, terutama pada anak berusia lebih dari 2 tahun. Biasanya esotropia akomodatif terjadi pada pasien dengan hipermetropia.

2.    Eksotropia intermiten

Mata juling ini ditandai dengan kedua mata tidak bisa bergerak secara bersaman. Salah satu mata fokus pada objek tertentu atau bergerak ke arah tertentu, sedangkan mata yang lain bergerak ke arah berbeda. Kondisi in bisa dialami oleh orang di berbagai usia.

3.    Esotropia infantil

Kondisi esotropia infantil ditandai dengan bergeraknya mata ke arah dalam. Awalnya pergerakan ini hanya terjadi sesekali, tetapi lama-lama terjadi dengan permanen. Strabismus jenis ini bisa ditemukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.

Cara Mengatasi Mata Juling

Pengobatan mata juling atau strabismus dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti ambliopia atau kebutaan permanen. Untuk mendapatkan hasil yang efektif, penanganan perlu segera dilakukan saat gejala telah diketahui. Pengobatan terdiri atas beberapa jenis cara, berikut rinciannya.

  • Kacamata atau lensa kontak, khususnya jika ada gangguan penglihatan seperti miopia.
  • Lensa prima. Ini adalah lensa yang lebih tebal untuk mengurangi pergerakan mata yang sulit fokus ke satu arah.
  • Menggunakan penutup mata pada mata yang berfungsi paling baik. Ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penglihatan mata yang lemah.
  • Terapi otot mata untuk melatih fokus dan koordinasi pergerakan otot mata.
  • Operasi perbaikan kerusakan otot mata yang dilakukan dengan mengubah bentuk atau posisi otot mata. Hal ini dibarengi dengan terapi otot mata.
  • Botulinum toxin atau botox, disuntikkan pada salah satu otot permukaan mata.

Itulah gejala mata juling pada anak dan berbagai informasi terkait hal tersebut. Untuk mendapatkan info menarik yang lain, ikuti terus berita terbaru Era.id.